PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Keputusan mendadak pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara perjalanan umrah berdampak terhadap travel umrah di Riau. Pasalnya mereka terpaksa tidak bisa memberangkatkan jamaah dalam waktu dekat ini. Merekan pun harus menyusun ulang jadwal keberangkatan jamaah.
Terkait hal itu Kepala Kanwil Kemenag Riau, Mahyudin belum bisa berkomentar banyak. Dia masih menunggu arahan dari Kemenag RI.
"Kami belum bisa mengeluarkan keterangan. Masih menunggu info dan arahan dari Kemenag pusat," ujar Mahyudin kepada Riau Pos, Kamis (27/2).
Sementara Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Riau, Darwison mengatakan terus menjalin komunikasi dengan Kemenag RI.
"Saya masih terus koordinasi dengan Direktur Bina Haji dan Umrah Kemenag RI. Mereka menjawab sabar sambil menunggu informasi dari Kemenag RI," tuturnya.
Dalam pada itu Komisaris PT Muhibbah Travel, Ibnu Mas’ud mengatakan, pihaknya masih menunggu dalam 14 hari ini kebijakan selanjutnya dari Saudi.
"Saat ini kami masih perkembangan dan informasi resmi selanjutnya dari pemerintah Saudi terkait kebijaksanaan ini. Semoga semuanya bisa teratasi dengan baik. Calon jamaah umrah bisa berangkat ke Tanah Suci," harapnya.
Dilanjutkannya, untuk Travel Umrah Muhibbah saat ini ada ratusan jamaah yang sudah dijadwalkan berangkat bulan depan. "Dengan adanya penangguhan ini, kami tunda keberangkatan, melihat situasi dan kebijakan Kemenang RI," imbuhnya.
Presdir PT Silver Silk Tour & Travel Fitryadi SE juga sudah mengetahui informasi kebijakan Saudi tersebut.
"Benar, kami sudah mengetahui informasi itu," jawabnya singkat saat dikonfirmasikan via WhatsApp, Kamis(27/2).
Dikatakannya, Silver Silk rencananya memberangkat jamaah umrah, Ahad (1/3). Hingga kemarin masih menunggu konfirmasi dari Saudi, kapan bisa diperbolehkan masuk lagi.
Saat ditanya berapa jamaah Silver Silk yang akan diberangkatkan menjelang musim haji, Edi (panggilan akbrab bos Silver Silk) tidak memberikan jawaban angkanya. Namun setakat ini, pihaknya akan melakukan jadwal ulang pemberangkatan.
"Sikap kami mengantisipasi kondisi ini, jamaah akan kami jadwal ulang lagi. Saat ini kami sedang melakukan koordinasi dengan pihak hotel di Madinah maupun di Makkah. Termasuk dengan pihak maskapai penerbangan terkait penundaan keberangkatan," ujarnya.
Salah satu pengelola travel umrah di Bagasiapiapi, Ustaz Syafrizal mengaku dapat memahami akan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Saudi. Ini terkait dengan penghentian sementara visa umrah sebagai langkah mengatasi adanya dampaknya virus corona.
"Selaku pengelola umrah, tentu penghentian sementara visa umrah menjadi kendala meskipun tidak berdampak pada kerugian finansial secara langsung," kata Syafrizal, Kamis (27/2) di Bagansiapiapi.
Namun operasional travel, terangnya, juga ikut terhenti disebabkan jamaah tidak bisa berangkat dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Terkait dengan itu pihak travel akan menjelaskan ini kepada jamaah. Terkhusus untuk jamaah yang dijadwalkan berangkat dalam waktu dekat seperti bulan Maret dan April. Kemudian pihak travel terangnya tentu menjadwalkan ulang keberangkatan jamaah yang tertunda.
Di Kuansing, salah satu travel umrah Riau Wisata Hati (RWH) cabang Telukkuantan kaget dengan imbauan pemerintah Saudi. Padahal, dalam pekan ini, ada belasan jamaah yang siap berangkat.
"Iya, Sabtu ini sebanyak 18 jamaah harus berangkat. Namun karena ada imbauan itu, terpaksa kami batalkan. Padahal semua kelengkapan sudah selesai. Tinggal keberangkatanya saja lagi," ujar Pimpinan Cabang RWH Telukkuantan, Irwan Kamis (27/2).
Irwan menambahkan, pihaknya sudah memberitahukan kepada seluruh jamaah yang akan berangkat tersebut. Selain itu pihaknya juga mempertimbangkan dulu terhadap masyarakat yang akan mendaftar.
"Untuk saat ini, kami tunggu dulu. Semoga dalam waktu dekat, pemerintah Saudi bisa mencabut larangan itu. Terutama untuk negara Indonesia. Karena kita kan tidak termasuk negara yang terjangkit virus corona tersebut," kata Irwan.
Penghentian sementara jamaah umrah dari Pemerintah Saudi juga berdampak pada travel umrah di Dumai. Kendati belum ada pembatalan keberangkatan kebijakan tersebut cukup membuat agen bingung.
"Iya sudah dapat info terkait hal tersebut," ujar Pengurus Travel Sultan Bertuah (SBT), Sultan kepada Riau Pos.
Ia mengatakan awalnya dia mau buka pada Maret ini untuk umrah tapi beruntung di-cancel karena ada trip ke Jepang.
Sementara, Kakan Kemenag Kota Dumai,Syafwan mengatakan pihaknya belum mendata berapa banyak jamaah umrah yang tunda keberangkatan akibat kebijakan pemerintah Saudi.
"Kami belum menerima laporan dari agen travel, nanti kalau ada info kami sampaikan," tuturnya.(dof/lin/fad/yas/hsb)