BINAWIDYA (RIAUPOS.CO) - Kerusakan cukup parah di badan Jalan Delima, Kelurahan Tobek Godang, Kecamatan Binawidya tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah Kota Pekanbaru. Menunggu perbaikan permanen dari pemerintah, warga sekitar sudah berkali-kali menimbun lubang-lubang yang ada di badan jalan tersebut.
Dan kemarin, Jumat (27/1), warga kembali menimbun lubang di badan jalan. Satu unit kendaraan pick up mengangkut sisa-sisa bahan bangunan yang akan ditimbun ke dalam lubang.
Salah seorang warga Andi yang ikut menimbun lubang di jalan rusak itu mengatakan, kegiatan penimbunan tersebut sudah kerap kali dilakukan oleh masyarakat karena merasa khawatir akan keselamatan pengendara dan masyarakat lainnya yang melintas di sekitar jalan tersebut.
Bahkan hingga kini tak ada perhatian dari pemerintah setempat terkait perbaikan jalan tersebut. Di mana seharusnya jalan itu dilakukan peninggian agar tidak terus tergerus genangan air banjir saat hujan mengguyur Kota Pekanbaru.
"Ini sudah yang ke-4 atau 5 kalinya masyarakat menimbun dan memperbaiki jalan yang rusak parah ini, karena perhatian pemerintah setempat sangat minim melihat kondisi jalan ini kerap rusak," ucapnya.
Ia berharap jalan tersebut segera diperbaiki dan ditinggikan agar tidak kembali rusak. "Mungkin ditinggikan, karena inikan sedikit menurun biar musim hujan air nggak menggenangi jalan ini lagi, biar kita semua sama-sama nyaman kalau melintas di jalan ini," tuturnya.
Sementara itu, salah seorang pengendara yang melintas di Jalan Delima Supri mengaku kesal dengan banyaknya lubang yang terjadi tak hanya di Jalan Delima saja tetapi juga seluruh jalan alternatif yang ada di Pekanbaru.
Meskipun begitu ia sangat mengapresiasi tindakan masyarakat yang sudah bertindak dalam membantu memperbaiki jalan rusak tersebut dengan menimbun menggunakan sisa bahan bangunan yang tak lagi terpakai.
"Sangat mengapresiasi lah karena kepedulian masyarakat sekitar sangat tinggi, kasihan juga kalau sampai banyak pengendara yang terjatuh di sana akibat lubang yang cukup banyak," tuturnya.(ayi)