PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - Lelang pengangkutan sampah gagal. Tak ada perusahaan peserta lelang yang lolos evaluasi kualifikasi. Kini Pemko Pekanbaru menunggu lelang bisa kembali tayang sebelum akhir Januari ini. Targetnya, akhir Februari ada nama perusahaan pemenang.
Tapi, itu pun belum pasti. Lelang bisa saja kembali gagal.
"Mudah-mudahan tanggal 28 ini (Januari, red) bisa tayang ulang untuk dilelang. Dan prosesnya kalau normal itu selama 25 hari. Tetapi kalau ada sanggahan, bisa gagal terus," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK)
Pekanbaru Agus Pramono usai hearing dengan Komisi IV DPRD Pekanbaru, Selasa (26/1).
Menyikapi persoalan ini, Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Sigit Yuwono meminta Pemko Pekanbaru tidak memaksakan untuk kembali melakukan lelang pengangkutan sampah. Bahkan secara tegas Sigit meminta agar lelang proyek pengangkutan sampah dihentikan saja. Agar persoalan sampah cepat teratasi.
"Hingga saat ini DLHK belum memasukkan untuk tayang lelang yang sebelumnya gagal. Secara otamatis ketika kembali lelang tentu angkanya turun lagi. Menjelang hasil lelang, tentu sampah-sampah kian menumpuk,"katanya, Rabu (27/1).
Diakuinya, saat hearing pada Selasa (26/1), Komisi IV telah mengusulkan agar pengangkutan sampah bisa dilakukan dengan sistem swakelola. Namun Pemko Pekanbaru keberatan dengan alasan keuangan.
"Kalau memang usulan kami yang merekomendasikan penanganan sampah dengan cara swakelola ditolak oleh Pemko Pekanbaru, ya tidak apa-apa. Tetapi nanti jangan saling menyalahkan lagi kalau seandainya kejadian ini akan kembali terulang lagi di 2022 nanti," ujarnya.
Dalam hearing, Komisi IV juga meminta solusi penanganan sampah mulai dari rencana A, rencana B, dan seterusnya. "Jika rencana A gagal, bagaimana dengan rencana B. Tapi hingga saat ini belum ada solusi konkrit penanganan sampah dari DLHK. Mereka tetap memaksakan untuk melakukan pelelangan atau dipihakketigakan,"katanya.
Sigit kemudian menjelaskan keuntungan penangangan sampah dengan swakelola. Ia yakin dengan sistem ini, sampah masyarakat akan diangkut dari rumah ke rumah. "TPS-TPS secara otomatis akan hilang karena mobil pengangkut sampah masuk ke setiap gang-gang rumah ke rumah. Selain itu, kalau dengan swakelola, retribusi dari masyarakat tidak akan bocor,"jelasnya.
Untuk itu, Sigit berharap pemko tidak memaksakan untuk melakukan lelang karena akan memakan waktu lebih lama lagi sementara masyarakat sudah mengeluh dengan persoalan sampah ini.
Sebaiknya, Pemko Pekanbaru jangan memaksakan kehendaknya untuk mempihakketigakan pengelolaan sampah di Pekanbaru," sebutnya.
Lelang Tayang Akhir Januari
Sementara itu, Kepala DLHK Kota Pekanbaru Agus Pramono menargetkan menargetkan lelang bisa kembali tayang sebelum akhir Januari ini. Pihaknya segera mengajukan kembali dokumen lelang pengelola angkutan sampah setelah sebelumnya gagal.
"Kami kembali ajukan dokumen lelang agar bisa tayang ulang sebelum akhir bulan ini," kata dia, Rabu (27/1).
Diungkapkan mantan Kepala Staf Korem 031/Wirabima ini, saat ini dokumen sedang dipersiapkan oleh konsultan agar tidak gagal lelang lagi. "Proses perbaikan dokumen sudah dikonsultasikan dengan Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) agar bisa lelang ulang,"ungkapnya.
Dalam pada itu, Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT mengakui pada masa transisi ini pengangkutan sampah belum maksimal. "Kepada seluruh masyarakat, pelayanan kami yang belum nyaman kami minta maaf. Masa transisi ini belum bisa maksimal walaupun sudah diupayakan semaksimal mungkin. Dengan personel dan peralatan yang kita punya belum bisa maksimal, ini pentingnya mitra kerja," ucapnya.(yls)
Laporan : DOFI ISKANDAR dan M ALI NURMAN (Pekanbaru)