PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tingginya minat masyarakat Kota Pekanbaru untuk mendapatkan vaksin Covid-19 tidak diimbangi dengan ketersediaan stok vaksin yang mencukupi. Saat ini, proses vaksinasi untuk warga Kota Pekanbaru terhenti karena stok vaksin habis.
Untuk itu, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru telah meminta kepada Dinas Kesehatan Provinsi Riau agar kuota vaksin yang bakal datang ke Provinsi Riau, 50 persennya atau setengahnya dialokasikan untuk Kota Pekanbaru.
"Saya sudah koordinasi de ngan provinsi, supaya nanti setiap kuota vaksin yang sampai ke Riau, 50 persennya untuk Pekanbaru,"kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru, dr Arnaldo Eka Putra SpPD, Senin (26/7).
Diakui Naldo, saat ini proses vaksinasi terhenti karena stok vaksin habis. Saat ini tidak ada lagi vaksin yang tersedia di Dinas Kesehatan. Dari 300 vial vaksin diterima dari Provinsi Riau pekan kemarin telah habis di distribusikan ke 49 pusat layanan kesehatan (Pusyankes) di Pekanbaru.
"Vaksin tidak ada lagi, 300 vial itu hanya untuk 3.000 orang. Kemudian dibagi ke 49 layanan kesehatan, tentu tidak seberapa,"jelasnya.
Ditanya kapan lagi akan datang stok vaksin Covid-19, Arnaldo mengatakan belum tahu persis. "Yang jelas kami sudah berkoordinasi dengan provinsi dan mendesak supaya vaksin segera didatangkan untuk dapat melanjutkan program vaksinasi,"tuturnya.
Saat ini, sebut Naldo, Pekanbaru dalam kedaruratan Covid-19 sehingga lebih membutuhkan vaksin lebih banyak untuk pengendalian virus. "Kami kan lagi PPKM level 4. Kami minta Provinsi Riau membagikan separuh dari jatah vaksin yang diterima di distribusikan untuk Pekanbaru,"katanya lagi.
Disampaikan Naldo yang juga menjabat sebagai Direktur RSD Madani, bahwa saat ini Pekanbaru masuk zona merah penyebaran Covid-19 dan masuk ke dalam penularan Covid-19 level 4 sama dengan yang dialami oleh DKI Jakarta. Di mana, ia mencontohkan, DKI Jakarta saat ini sudah 70 persen penerima vaksin dosis pertama. Hal itu dikarenakan Jakarta prioritas penerima vaksin.
"Kondisi di Pekanbaru, vaksin datang (Riau, red) hanya 50.000, dan Pekanbaru hanya kebagian 3.000 dosis vaksin. Jadi tidak imbang vaksin yang ada dengan semangat Pekan baru untuk vaksinasi,"ujar Naldo lagi.
Dirinya yakin, jika Pekanbaru bisa mendapat kuota lebih dan sesuai permintaan yang diajukan, maka dalam waktu empat bulan ke depan herd immunity yang ditargetkan akan tercapai.
"Kami yakin dan siap, berapapun yang dikasih ke Pekanbaru siap didistribusikan dan bisa selesai sebelum waktu yang ditentukan. Saat ini persentase vaksin baru lebih kurang 40 persen tahap pertama,"ujarnya lagi.
Disebutkan Naldo lagi, jika ada kuota vaksin 300 ribu, maka bisa dihabiskan dalam waktu satu bulan habis. "Harapan kami vaksin segera datang, " tuturnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Pekanbaru H Ervan mendukung upaya penambahan kuota penuh yang diminta Pemko Pekanbaru ke Provinsi Riau. Artinya, Pemerin tah Provinsi Riau juga harus bisa mengimbangi semangat masyarakat Pekanbaru dengan kuota vaksin lebih banyak dari daerah lain.
Apalagi Pekanbaru merupakan ibukota provinsi yang oleh pusat data positif Covid-19 menjadi sorotan.
"Kita berharap pemerintah provinsi merespon baik usulan pemko untuk mendapatkan vaksin lebih ketika sudah datang nanti, karena Pekanbaru jadi sorotan, maka harus lebih diperhatikan," ujar anggota Komisi III ini.
Politisi Gerindra ini pun berharap agar proses vaksinasi segera dilanjutkan lagi. "Pemerintah harus siap, apalagi masyarakat sudah dianjurkan untuk vaksin. Maka kami minta harus segera datangkan vaksin sesuai dengan programnya,"tuturnya.(gus/ali)