PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sejak kewenangan dan tanggungjawab SMA diberikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, maka semakin kesini persoalannya semakin komplek. Masyarakat Kota Pekanbaru sendiri yang mengeluhkan sulitnya anak-anak mereka masuk SMA negeri. Seperti warga Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru, mengeluh kan di daerahnya tidak adanya SMA negeri. Padahal, warga sudah sejak lama mengusulkan kepada pemerintah. Namun tidak ada tanggapan sampai hari ini.
"Pendidikan di kota ini masih menjadi masalah. Sudah belasan tahun masyarakat mengusulkan, tapi tak digubris. Ini menjadi PR kita bersama," kata anggota DPRD Kota Pekanbaru Nurul Ikhsan kepada wartawan, Ahad (26/3).
Informasi ini didapatkan Politisi Partai Gerindra ini saat reses dan bertemu dengan masyarakat Kelurahan Perhentian Marpoyan, Marpoyan Damai. Ditambah dalam kondisi ekonomi saat ini, masyarakat mengaku sangat sulit untuk memasukkan anak-anaknya ke sekolah swasta. Karena dipastikan mahal, dan tak terjangkau biayanya oleh masyarakat golongan menengah ke bawah.
"Dari informasi yang kita dapatkan kemarin, memang Pemprov Riau akan bangun satu SMA negeri di daerah dekat Labersa. Namun itu jauh dari jangkauan warga Perhentian Marpoyan. Paling bisa dijangkau SMA negeri di Simpang Tiga. Itu pun nanti terhukum zonasi," paparnya.
Diungkapkan Nurul Ikhsan, bahwa wewenang SMA ini, merupakan kebijakan dan tanggung jawab Pemprov Riau. Namun, dia berjanji akan tetap menyampaikan rekan-rekannya di DPRD Provinsi Riau, untuk bisa mencari solusi terhadap banyaknya keluhan masyarakat terkait sulit menyekolahkan anaknya ke SMA negeri.(gus)