PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Rumah Sakit Awal Bros dengan Kasoem Hearing mengadakan seminar bertema ''Peduli Kesehatan Pendengaran'', sebagai bentuk perhatian terhadap kasus gangguan pendengaran. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan 2013 mengungkapkan penduduk Indonesia mengalami masalah pada pendengaran.
Dengan rincian, 2,6 persen usia lima tahun ke atas gangguan pendengaran, 0,09 persen menderita ketulian, sumbatan serumen 18,8 persen dan sekret di liang telinga 2,4 persen. Semua wilayah di Indonesia turut menyumbang kasus gangguan pendengaran ini. Tak terkecuali Pekanbaru.
''Gangguan pendengaran ini merupakan masalah serius. Karena, dapat memengaruhi kehidupan di masa depan. Entah anak-anak, orang dewasa, bahkan orang tua lanjut usia,'' ucap Direktur Rumah Sakit Awal Bros dr Fani Farhansyah Mars dalam seminar di Hotel Prime Park, Pekanbaru, Sabtu, (25/2).
Untuk mengatasi gangguan pendengaran, menurut dr Fani, masyarakat Pekanbaru perlu mendapat edukasi. Misalnya, bagaimana merawat telinga dengan benar. Mereka juga semestinya mendapat pengetahuan mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan saat ada tanda-tanda gangguan pendengaran.
Langkah paling awal untuk mendeteksi gangguan pendengaran adalah dengan pemeriksaan. Screening awal pendengaran dapat dilakukan orang tua saat bayi lahir di rumah sakit. Salah satu yang menyediakan layanan tersebut adalah Rumah Sakit Awal Bros di Sudirman dan Ahmad Yani.
''Screening pendengaran bayi baru lahir adalah cara paling mudah deteksi dini gangguan pendengaran bayi. Diagnosis hasil pemeriksaan bisa menjadi rujukan untuk pemeriksaan pendengaran lanjutan,'' tuturnya.
Ditambahkan dia, gangguan pendengaran bisa dipengaruhi dari luar seperti dari gadget. ''Seminar ini ingin menggugah masyarakat agar lebih waspada gangguan pendengaran khususnya pada anak-anak,'' terangnya.
Meningkatkan kepedulian akan pendengaran perlu diimbangi dengan fasilitas yang memadai. Maka dari itu, Kasoem Hearing Center hadir di Pekanbaru. Masyarakat di sana dapat melakukan pemeriksaan pendengaran, berkonsultasi mengenai kebutuhan alat bantu dengar, alat bantu dengar berlabuh tulang (BAHA), penggunaan cochlear implant hingga layanan auditory verbal therapy.
''Kasoem Hearing Center merupakan satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001 2015. Dengan tagline One Stop Solution for All Hearing Problem Kasoem Hearing Center memberikan solusi bagi orang gangguan dengar,'' terang Head Marketing Communication Kasoem Group, Seno Isa.
Dengan kehadiran Kasoem Hearing Center serta kerja sama dengan Rumah Sakit Awal Bros diharapkan tercipta kepedulian masyarakan akan pendengaran. Karena, masyarakat dapat melakukan konsultasi gratis secara detail dengan layanan profesional.
Seminar ini diisi dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan (THT) serta dokter spesialis anak. Mulai sekarang, rawat telinga dan jangan takut periksa pendengaran.(ilo)