PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Usai menyalurkan bantuan alat pengolahan pangan di sejumlah Kampung Pangan yang ada di Kota Pekanbaru, Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekanbaru mengharapkan peningkatan kualitas gizi serta perkembangan perekonomian masyarakat dapat berlangsung dengan optimal.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekanbaru H Maisisco mengatakan, Disketapang sangat mengapresiasi tingginya antusiasme kaum ibu-ibu saat menerima bantuan alat tersebut. Di mana bantuan alat pengolahan tersebut diberikan kepada empat kampung pangan diantaranya Kampung Pangan Labuh Baru Barat, Kampung Pangan Tobek Godang, Kampung Pangan Padang Bulan, dan Kampung Pangan Tangkerang Utara yang mendapatkan peralatan seperti blender, alat kukusan, kompor gas, tabung gas, dan mixer.
Dengan adanya peralatan tersebut ia berharap masyarakat dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan inovasi produk bahan-bahan konsumsi yang berdaya jual sehingga dapat meningkatkan gizi bagi anak-anak. Apalagi, saat ini pola konsumsi masyarakat sangat beragam dan tidak monoton, bahkan masyarakat juga sudah mulai melek pada gaya hidup sehat, dan memiliki banyak selera pangan.
”’Anak-anak kita sekarang punya pola konsumsi yang berbeda. Mereka tak melulu menjadikan beras sebagai pangan utama, namun sudah sangat variatif. Belum lagi pola hidup sehat saat ini, dimana banyak orang-orang yang mulai mengurangi konsumsi karbohidrat yang menandakan pergeseran pola dari yang dulu namanya belum makan kalau tidak makan nasi,’’ ujar Maisisco, Ahad (24/12).
Oleh karenanya, ia berharap masyarakat yang merupakan bagian dari penghasil sumber makanan memiliki inovasi dalam meningkatkan kualitas produk makanan, bukan hanya variasi, namun juga kualitas gizi dan lain sebagainya.
Bahkan, dengan pelatihan yang telah diberikan, juga dukungan peralatan yang disediakan akan mampu membangkitkan bukan saja geliat ekonomi anggota, tapi juga pemahaman masyarakat tentang pola pangan yang baik.
”Kalau dulu ibu-ibu mungkin tahunya menu pangan sehat itu 4 sehat 5 sempurna, kalau sekarang berbeda. Sekarang Bersih Bergizi Sehat dan Aman (B2SA). Ada takaran-takaran terhadap jumlah kalori dan pangan yang diperlukan, sehingga hal tersebut perlu juga pemahaman bagi ibu-ibu kita di sini dalam menyiapkan pangan sesuai B2SA ini,” katanya.(ayi)