PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Anggota DPRD Riau daerah pemilihan (dapil) Dumai, Bengkalis, Meranti Eddy A Mohd Yatim mengaku kecewa dengan masih banyaknya putra daerah yang menganggur. Padahal, jumlah perusahaan di Riau tidak terhitung banyaknya.
Apalagi, peraturan daerah (Perda) yang mengatur tentang perekrutan tenaga kerja putera daerah juga sudah ada.
Kekecewaan ini disampaikan Eddy Yatim setelah menyerap langsung aspirasi dari masyarakat pada reses, Senin (24/7).
Dikatakan dia, dari sekian banyak aduan warga saat reses, yang paling membuat dirinya gerah ialah alokasi putra daerah untuk bekerja di perusahaan yang ada.
“Dari sekian banyak aduan yang disampaikan kepada kami, persoalan pengangguran ini sangat miris. Apalagi putra daerah. Baik di Duri dan di Dumai. Banyak perusahaan di sana, putra daerah kita tidak terserap,” ungkap Eddy.
Politisi Partai Demokrat ini menyebut, seharusnya perusahaan mewajibkan merekrut tenaga tempatan. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku. ”Perda kita juga sudah ada. Intinya Disnakertrans itu coba awasi. Perusahaan harus konsisten sesuai dengan Perda,” sambungnya.
Dikatakan Eddy, setelah masa reses ini, pihaknya bakal memanggil pihak terkait. Yakni Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi. Untuk melihat data pekerja di seluruh perusahaan yang ada di Riau. Termasuk jumlah tenaga kerja asli putra daerah.
“Nanti akan kita cocokan, apakah sudah sesuai Perda. Kami juga sayangkan terkadang perusahaan ini buka rekrutmen juga diam-diam. Harusnya lapor juga ke Disnaker,” pungkasnya.(nda)