Setelah Divaksin, Tidak Ada Laporan Kerbau Mati

Pekanbaru | Jumat, 26 Mei 2023 - 09:39 WIB

Setelah Divaksin, Tidak Ada Laporan Kerbau Mati
Kabid Kesehatan Hewan Faralinda Sari. (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tim dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau bersama dengan tim dari pemerintah daerah setempat, terus menggesa pelaksanaan vaksinasi hewan ternak jenis kerbau dan sapi untuk mencegah penyakit ngorok di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Hal tersebut dilakukan setelah ditemukan puluhan kerbau yang mati mendadak akibat penyakit ngorok.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau Herman melalui Kabid Kesehatan Hewan Faralinda Sari mengatakan, hingga saat ini total vaksin yang telah dikirim ke Kuansing sebanyak 6 ribu dosis. 


"Dari total 6 ribu dosis tersebut, yang telah divaksinkan ke hewan ternak sebanyak 4.173 dosis," katanya. Setelah pelaksanaan vaksin dan investigasi yang dilakukan oleh tim di Kuansing, hingga saat ini belum ditemukan lagi ada ternak utamanya kerbau yang mati mendadak akibat penyakit ngorok tersebut.

"Saat ini tidak ada lagi laporan lagi ada kerbau yang mati akibat penyakit ngorok di Kuansing. Karena itu, pelaksanaan vaksin ini harus terus dilanjutkan," sebutnya.

Dipaparkan Faralinda, awal mula kejadian penyakit ngorok di Kabupaten Kuansing dengan adanya laporan Isikhnas pada tanggal 2 Februari 2023 sejumlah tiga ekor di Desa Tanjung Pauh dan tanggal 9 Februari 2023 sejumlah lima ekor di Desa Sungai Paku dengan gejala klinis ngorok, nasal discharge, cairan berbuih dari mulut dan kematian mendadak.

"Setelah kejadian di Desa Tanjung Pauh dan Sungai Paku dilakukan vaksinasi massal pada bulan Februari sampai April 2023 diluar daerah tersebut untuk mengantisipasi penyebaran kasus," paparnya.

Kasus selanjutnya terjadi pada periode 15 Maret 2023 ditemukan di daerah Koto Rajo, Singingi Seberang dengan rincian empat ekor mati bangkai dan sembilan potong paksa. Selanjutnya kasus semakin bertambah.

"Jumlah kasus penyakit ngorok sampai 9 Mei 2023 yakni yang mati sebanyak 65 ekor, potong paksa 99 ekor, dan 15 ekor di jual," paparnya.(gem)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook