PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Penularan Covid-19 di Kota Pekanbaru kian mengkhawatirkan. Sebulan terakhir terjadi peningkatan kasus. Ini terlihat dari zona merah yang sudah mencapai 39 dari 83 kelurahan. Sementara, kasus aktif pun tercatat sebanyak 1.711 kasus.
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh Diskes Kota Pekanbaru sepekan terakhir dan berlaku sejak Senin (26/4) untuk sepekan berikutnya, zona merah di Pekanbaru saat ini terdapat di 39 kelurahan. Dirincikan, kelurahan yang kini termasuk zona merah adalah Sidomulyo Barat, Sidomulyo Timur, Limbungan Baru, Delima, Simpang Tiga, Tangkerang Tengah, Rejosari, Tangkerang Timur, Umban Sari dan Labuhbaru Timur.
Kemudian Sialang Sakti, Tuah Karya, Tangkerang Utara, Labuhbaru Barat, Simpang Baru, Tangkerang Labuai, Air Dingin, Perhentian Marpoyan, Tampan, Tangkerang Selatan, Pematang Kapau, Sialang Munggu, Tangkerang Barat, Kampung Melayu dan Kedung Sari. Selanjutnya, Sri Meranti, Tanjung Rhu, Tobek Godang, Bambu Kuning, Harjosari, Maharatu, Sekip, Sukamaju, Air Hitam, Bandar Raya, Padang Bulan, Pesisir, Rintis dan Wonorejo.
Melihat hasil pemetaan ini, di Pekanbaru sejak akhir Maret hingga jelang akhir April ini tren penularan Covid-19 meningkatkan. Jika di akhir Maret zona merah hanya ada di 13 kelurahan, maka di pekan kedua April sudah 32 kelurahan, meningkat lebih dua kali lipat.
Zona merah ini di pekan ketiga April sempat turun menjadi 28 kelurahan. Memasuki pekan terakhir bulan ini, lonjakan terjadi ke angka 39 kelurahan.
Sementara itu, berdasarkan data Jumat (23/4) lalu, total kasus Covid-19 di Kota Pekanbaru sudah mencapai 19.440 kasus. Dengan kasus aktif 1.711 kasus dan total kematian 366 kasus. Dalam pada itu dari data zonasi risiko penularan Covid-19 nasional di 514 kabupaten dan kota di Indonesia sejak Ahad (18/4) lalu, Pekanbaru masuk dalam zona merah.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru HM Noer MBS kepada Riau Pos, Ahad (25/4) menjelaskan, dari 39 zona merah kelurahan ini, nantinya Satgas Covid-19 di kelurahan yang menentukan di RW mana yang akan diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro. "Nanti kelurahan membuat lagi mana yang akan diberlakukan PPKM. RW dengan tim kecamatan dan kelurahan,"paparnya.
Dia melanjutkan, kondisi saat ini menunjukkan Pekanbaru belum aman dari penularan Covid-19. "Jadi masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan. Kita sangat prihatin dengan kondisi ini. Kita harus sikapi dengan peningkatan penerapan protokol kesehatan secara ketat,"tegasnya.
Dia mengingatkan, masyarakat tidak boleh merasa punya kelebihan, dan merasa tak bisa tertular Covid-19. "Jangan merasa punya kelebihan. Jangan merasa tak bisa kena Covid-19. Karena kita tak peduli, ini yang terjadi. Kalau masyarakat peduli dengan menerapkan Prokes dengan ketat, insyaallah bisa turun,"imbuhnya.
Kondisi di masyarakat saat ini urainya, ada masyarakat yang sudah berkontak dengan pasien positif Covid-19 tidak mau di-tracing dan menghindar. "Ada juga yang positif bilang mau isolasi mandiri, tapi ternyata tak jujur. Dia pergi ke mana-mana,"ujarnya.
Total Ruang Isolasi Covid-19 Tersisa 38 Persen
Di Kota Pekanbaru pemerintah menyiapkan 22 rumah sakit untuk isolasi dan perawatan pasien Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Dari total 1.026 ruang isolasi termasuk ICU Covid-19 yang disiapkan, kini tersisa sekitar 38 persen atau 390 ruang tersedia.
Data ini adalah berdasarkan pendataan Dinas Kesehatan Pekanbaru per Ahad (25/4). Dirincikan, tiap-tiap rumah sakit memiliki ruang isolasi dan ICU Covid-19 yang disiapkan. Di RS Awal Bros Pekanbaru disiapkan 67 ruang isolasi dan 8 ruang ICU Covid-19. Disini ruang ICU Covid-19 penuh terisi dan ruang isolasi tersisa 28 ruang. Di Ibnu Sina ada 40 ruang isolasi dan 2 ruang ICU Covid-19, tersisa 2 ICU Covid-19 dengan total 24 ruang tersisa termasuk ICU. Di RS Tentara ada 18 ruang isolasi dan 2 ICU Covid-19, tersisa 2 ICU Covid-19 dan 7 ruang termasuk ICU Covid-19.
Di RS Hermina ada 22 ruang isolasi dan 2 ICU Covid-19, disini tersisa 2 ICU Covid-19 dan total 14 ruang termasuk ICU Covid-19. Di RS Awal Bros Ahmad Yani ada 93 ruang Isolasi dan 14 ICU Covid-19, tersisa 1 ICU Covid-19 dan total 57 ruang isolasi termasuk ICU Covid-19. Di RS Syafira ada 47 ruang isolasi dan 6 ICU Covid-19, tersisa 0 ICU Covid-19 dan 19 ruang isolasi.
Di RS Aulia Hospital ada 76 ruang isolasi dan 14 ICU Covid-19, tersisa 6 ICU Covid-19 dan total 19 ruang isolasi termasuk ICU Covid-19. RS Santa Maria ada 38 ruang isolasi dan 7 ICU Covid-19, tersisa 1 ICU Covid-19 serta total 26 ruang isolasi termasuk ICU Covid-19. Di RS Prima ada 24 ruang Isolasi dan 2 ICU Covid-19, tersisa 0 ICU Covid-19 dan 5 ruang isolasi.
Di RSUD Petala Bumi terdapat 23 ruang isolasi dan 4 ICU Covid-19, tersisa 2 ICU Covid-19 serta tota 14 ruang Isolasi termasuk ICU. Di RS Awal Bros Panam ada 67 ruang isolasi dan 11 ICU Covid-19, tersisa 2 ICU Covid-19 dan total 29 ruang Isolasi termasuk ICU.
Di RS PMC ada 32 ruang isolasi dan 2 ICU Covid-19, tersisa 1 ICU Covid-19 dan total 10 ruang Isolasi termasuk ICU. RS Bina Kasih ada 13 ruang isolasi tanpa ICU Covid-19, tersisa 9 ruang isolasi. RS Bhayangkara ada 25 ruang Isolasi tanpa ICU Covid-19, tersisa 6 ruang isolasi.
RS Prof Dr Tabrani ada 22 ruang isolasi dan 2 ICU Covid-19, tersisa 1 ICU Covid-19 dan total 14 ruang isolasi termasuk ICU. RS Eka Hospital ada 79 ruang isolasi dan 8 ICU Covid-19, tersisa 4 ICU Covid-19 dan total 34 ruang isolasi termasuk ICU. Di RSUD Arifin Achmad ada 94 ruang isolasi dan 7 ICU Covid-19, tersisa nol ICU Covid-19 dan 27 ruang isolasi. RSD Madani terdapat 39 ruang isolasi tanpa ICU Covid-19, tersisa 2 ruang isolasi. Di RS Sansani ada 56 ruang isolasi dan 6 ICU Covid-19, tersisa 4 ICU Covid-19 dan total 7 ruang isolasi termasuk ICU. Di RSAU Roesmin Nurjadin terdapat 11 ruang Isolasi tanpa ICU Covid-19, tersisa 8 ruang Isolasi. RS UNRI terdapat 11 ruang isolasi tanpa ICU Covid-19, tersisa 2 ruang Isolasi. Terakhir di RS Jiwa Tampan ada 32 ruang isolasi tanpa ICU Covid-19, tersisa 29 ruang isolasi.
Jika dikalkulasikan, maka total ada 929 ruang isolasi dan 97 ICU Covid-19. Dari jumlah ini ruang isolasi yang tersisa 362 ruang dan ICU Covid-19 yang tersisa 28 ruang. Artinya keseluruhan ada 390 total sisa ruang. Secara keseluruhan dari 1.026 ruang untuk perawatan Covid-19 termasuk ICU Covid-19, tersisa sekitar 38 persennya lagi atau 390 ruang yang belum terisi. Dan jika lebih spesifik lagi dihitung hanya untuk ICU Covid-19 nya saja, maka dari 97 ruang yang ada, kini hanya tersedia sekitar 29 persen saja.
Masih di Atas 400 Orang
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir menginformasikan, per Ahad (25/4) terdapat penambahan 404 pasien positif Covid-19. Dengan demikian, total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 41.694 orang.
"Sementara itu untuk pasien yang sembuh bertambah 224 pasien, sehingga total 36.856 orang yang sudah sembuh,"katanya.
Untuk kabar dukanya, juga terdapat delapan pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 1.024 orang. Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 838 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 2.977 orang.
"Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri tinggal 3.815 orang,"ujarnya.
Sementara itu untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 3.012 orang dan yang isolasi di rumah sakit 458 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 79.961 meninggal 262 orang.
"Untuk informasi lainnya, sampai hari ini laboratorium biomolekuker RSUD Arifin Achmad sudah memeriksa sebanyak 265.049 sampel swab pasien,"ujarnya.
Mimi juga berpesan, dengan terus bertambahnya pasien positif Covid-19 di Riau, pihaknya mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Apalagi dalam menjalankan ibadah di masjid atau musala.
"Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker. Termasuk saat beribadah di masjid atau mushalla"ajaknya.
Meranti Darurat Covid-19, Pengawasan Diperketat
Jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Meranti semakin meningkat. Bahkan sudah ada sejumlah masyarakat yang meninggal dunia. Dari data laporan media harian kasus konfirmasi Covid-19 Riau disebutkan untuk Kabupaten Kepulauan Meranti jumlah kasus sudah mencapai 452 pada 23 April 2021. Sabtu 24 April 2021 penambahan 7 kasus. Sehingga total mencapai 459 pada 24 April 2021 Pukul 14.00 WIB. Sementara kasus meninggal secara kumulatif sudah mencapai 13 orang.
Melihat jumlah kasus yang terus naik dan meningkat, Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK menginisiasi rapat koordinasi lintas instansi di kabupaten termuda di Riau itu. Rapat koordinasi mendadak tersebut dianggap darurat hingga memerlukan kebijakan gugus tugas untuk memutus mata rantai penyebaran.
Rapat darurat yang dilaksanakan di Coffe Shop Hotel Indobaru, Sabtu malam (24/4/2021), Selatpanjang dihadiri Danramil 02 Teingtinggi, Mayor Bismi Tambunan, Kepala Bappeda, Mardiansyah, Kadiskes, dr Misri Hasanto M Kes, Direktur RSUD, Fajar Triasmoko MT, Kabid Penegak Perda Satpol PP, Piskot Ginting, Kapolsek Tebingtinggi, Iptu Aguslan SH, dan Kapolsek Tebingtinggi Barat, Iptu AGD Simamora serta Petugas Keselamatan Berlayar KSOP, Suharto. Dipengujung rapat juga sempat hadir, Wakil Bupati AKBP (purn) H Asmar.
Dalam rapat tersebut, Kapolres menegaskan bahwa kesehatan masyarakat adalah hukum tertinggi. Mengingat kondisi Covid-19 sudah semakin mengkhawatirkan di Meranti. Selaku wakil gugus tugas, ia harus segera mendorong tim untuk mengambil langkah-langkah taktis. Sehingga mata rantai penyebaran Covid-19 dapat segera diputus.
"Jadi, mulai Senin (26/4) kita akan menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat sekali. Karena intensitas masyarakat berkumpul semakin tinggi, beriringan dengan jumlah kasus postif yang terus meningkat. Makanya hal ini tidak bisa kita biarkan,"tegasnya.
Pada kesempatan itu Kapolres Meranti itu meminta agar seluruh instansi dapat bekerja sama dan saling mendukung dalam upaya memutus mata rantai Covid-19 yang terus meningkat di Meranti. Mulai dari penanganan di hulu sampai ke hilir nya.
Bertambah 98 Warga Siak Positif, Satu Meninggal
Angka warga Siak terkonfirmasi positif Covid-19, mengalami lonjakan. Dalam sehari ada 98 yang positif dan itu terjadi pada Sabtu (24/4). Angka warga yang positif itu terjadi di delapan kecamatan dan gang tertinggi ada di Kecamatan Sungai Apit, dengan 28 orang yang terkonfirmasi positif.
Demikian dijelaskan Juru Bicara Satgas Covid-19 Budhi Yuwono. Lebih jauh dikatakannya, sebenarnya jumlah itu sebagai bukti keberhasilan pihaknya dalam melakukan traching, sehingga ketahuan jumlah yang terkonfirmasi positif.
"Dari 98 itu, Sungai Apit di urutan pertama dengan 28 positif, disusul Kecamatan Siak dengan 24 terkonfirmasi positif, lalu Tualang 20, Dayun 17, Minas 4, Lubuk Dalam 2, Sabak Auh 2 dan Mempura 1, dan yang Mempura 1 meninggal dunia,"terang Budhi.
Disebutkan Budhi, hingga saat ini, ada 3.121 pasien yang terkonfirmasi positif, dengan rincian 202 dirawat, 2.648 sembuh dan sudah dipulangkan serta selesai isolasi, 190 isolasi mandiri, dan 81 meninggal dunia.
Budhi mengaku prihatin atas tingginya angka warga yang terkonfirmasi positif. Padahal membatasan telah dilakukan. Bahkan di wilayah yang banyak terkonfirmasi positif, disarankan untuk beribadah di rumah saja.
"Semua masyarajat harus menjaga diri, caranya tentu mematuhi prokes. Hal ini sangat penting jika ingin angka ini melandai atau terjadi penurunan,"sebut Budhi.(ali/sol/wir/mng)