Angga Akan Dibawa ke Jakarta

Pekanbaru | Selasa, 26 Maret 2019 - 12:11 WIB

Angga Akan Dibawa ke Jakarta
DIRAWAT: Angga saat dirawat di Eka Hospital, Senin (25/3/2019).

KOTA (RIAUPOS.CO) - Angga Maulana (10) sejak berumur satu bulan ditinggal ayahnya. Ibunya menyusul kepergian ayahnya saat berumur tiga tahun. Sejak saat itu ia dirawat kakek dan neneknya di Perumahan Odrimari 1, Blok B 5 Jalan Cipta Karya, Panam. 

Menurut  Dionardo Alfa Dino, paman kandung bungsu dari empat saudara ini, Angga menderita alergi air dan pasir saat berumur tiga tahun. Sejak saat itu Angga diperiksa dan dirawat jalan dengan minum obat dari RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.

Angga pernah mengenyam pendidikan di SD sampai kelas 3. Sudah sembilan bulan sejak sakitnya kambuh, Angga cuti sekolah.
Baca Juga :Drainase Pasar Induk Harus Segera Dibangun

Awal Agustus 2018 lalu, Angga kembali dibawa ke RSUD Arifin Achmad untuk dicek kesehatan. Ia menginap selama satu malam. Lalu akhir Agustus 2018, Dino membawa Angga ke RS Sansani sebab penyakitnya kambuh lagi.

“Di RS Sansani, Angga dinyatakan terkena lemah jantung,” jelasnya.

Kurang lebih dua pekan Angga dirawat di RS Sansani. “Karena tidak ada perubahan, dokter menyarankan untuk ke Eka Hospital yang satu-satunya menangani anak yang terkena sakit jantung,” ucapnya.

Rabu (20/3), Dino mambawa Angga ke RSUD Arifin Achmad kembali, dan dirawat selama empat hari. “Kami paksa pihak RS untuk mengeluarkan Angga sebab pelayanannya kami nilai kurang maksimal. Pada Sabtu sekitar pukul 05.00 WIB saya ditelepon orang tua untuk memindahkannya ke Eka Hospital,” lanjutnya.

Saat dibawa ke RUSD Arifin Achmad, Angga didampingi kakek, paman, Komunitas Peduli Bangsa (Ibu Afrida) dan pemerhati sosial serta Dinas Kesehatan Kota. 

Sejak Sabtu malam (23/3), Angga dirawat di Eka Hospital. “Selama sakit lemah jantung, Angga melakukan aktivitas tidur dengan cara duduk di kursi selama 8 bulan,” ucapnya.

Sambil menunggu dokter maupun perawat datang untuk mengecek kondisi kesehatannya, Angga duduk sambil bermain handphone. Sebab ia tidak bisa tidur berbaring sejak sebulan lalu.

Dino melanjutkan, kondisi Angga saat dirawat di Eka Hospital kaki yang bengkak perlahan kempes. Air keluar dari pori-pori di kaki. Karena pembengkakan dan bantuan infus. 

“Dia juga dibatasi minum supaya mengurangi bengkak di kakinya. Namun dia boleh makan apa saja,” paparnya.

Terkait biaya, dikatakannya, sejak satu bulan lalu, Dino membuka donasi. “Untuk yang tunai mendapat Rp45 juta, sementara nontunai Rp30 juta. Belum lagi yang dari tetangga, namun belum dikasih ke saya,” ujarnya.

Sang kakek bernama Alim Bardi menyampaikan Angga tak pernah mengatakan sakit. Cuma sebagai orang yang melihat kondisinya seperti itu, apalagi melihat sehari-hari merasa khawatir. 

“Yang penting sudah dibawa ke RS yang terbaik di Pekanbaru. Allah tidak tidur, pasti ada hal lain di balik kondisi Angga yang seperti itu,” jelasnya

Sementara itu, dokter spesialis anak Dr Afrian menyebutkan kepada Dino sang paman, bahwa perut Angga yang membesar tidak terjadi masalah. Protein di tubuhnya juga sudah membaik. Masalahnya hanya cairan yang ada di kakinya dan harus segera kempes.

Keluarga Angga, sebut Dino sempat berencana membawa Angga berobat ke tempat pengobatan alternatif di Teratak Buluh, Kampar. Namun saat dihubungi malam tadi, Dino mengatakan, Angga tidak jadi dibawa ke tempat alternatif. 

“Angga akan dibawa ke Jakarta secepatnya untuk penyembuhan penyakitnya,” jawab Dino Senin (25/3) malam.(*3/ade)

(Laporan Marrio Kisaz, Kota)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook