Petugas Tidak Temukan Beras Sintetis

Pekanbaru | Rabu, 25 Oktober 2023 - 10:43 WIB

Petugas Tidak Temukan Beras Sintetis
Rika, pedagang beras di Jalan Teratai memperlihatkan beras premium yang dijualnya berkisar Rp18.500/kg dan memastikan tidak ada peredaran beras sistetis di tokonya, Selasa (24/10/2023). (PRAPTI DWI LESTARI/RIAU POSĀ )

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Belakangan ini banyak informasi beredar tentang adanya beras sintentis yang meresahkan masyarakat. Apalagi saat ini harga beras di Kota Pekanbaru cukup tinggi sehingga keberadaan beras tidak aman tersebut dikhawatirkan akan menganggu kesehatan masyarakat.

Pantauan Riau Pos, Selasa (24/10) di salah satu toko beras Murni Family di Jalan Teratai Kecamatan Senapelan tampak tidak ada peredaran beras sistetis di toko beras tersebut. Bahkan di toko tersebut harga jual beras premium masih cukup relatif tinggi sehingga masih dibatasi pembelinya oleh masyarakat.


Menurut Rika, salah seorang pedagang beras, saat ini harga jual beras premium masih berkisar Rp18.500/kg untuk merek Pandan Wangi sementara untuk beras lainnya merek Anak Daro berkisar Rp16.000/kg hingga Rp17.500/kg, sedangkan beras belida berkisar Rp16.000/kg.

”Masih mahal sekarang ini beras, kami saja sekarang sudah tidak jual beras Bulog lagi karena tidak dikasih stoknya. Tapi kalau untuk beras sintetis Alhamdulillah tidak dijumpai semoga saja tidak ada di Pekanbaru,” katanya.

Ia pun berharap pemerintah bisa memastikan ketersediaan beras dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat bisa terpenuhi, dan tidak ada pasokan beras plastik di Kota Pekanbaru.

”Semoga saja itu cuma berita bohong, kami pun sebenarnya khawatir ada beras itu, tapi alhamdulillah kami selalu cek beras yang masuk dan semuanya asli tidak palsu seperti yang dikhawatirkan. Ini pun kami lakukan untuk menjaga kepercayaan pembeli kalau ada beras seperti itu yang kami jual sudah pasti dagangan kami juga terdampak,” ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang pembeli Anita yang mengaku takut dengan adanya penyebaran beras plastik yang mungkin saja bisa beredar di Kota Pekanbaru. Apalagi sejumlah wilayah yang berdekatan dengan Kota Bertuah sudah mulai menemukan keberadaan beras yang tidak layak dikonsumsi itu, sehingga dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

”Saya dapat informasi di Sumbar sudah ada ditemukan. Jadi takut sebenarnya. Tai semoga saja tidak ada di Kota Pekanbaru. Sudahlah harga beras mahal, ada pula orang yang mengambil keuntungan dengan menjual beras plastik yang jelas-jelas membahayakan kesehatan masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution juga memastikan hingga saat ini pihaknya belum menemukan adanya beras plastik yang beredar di Kota Pekanbaru.

Bahkan pihaknya juga sudah meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru untuk melakukan pemantauan dan pengawasan agar beras plastik tidak beredar di Kota Pekanbaru serta melakukan berkoordinasi dengan BBPOM untuk mengawasi peredaran beras plastik tersebut.

Indra Pomi juga mengimbau masyarakat untuk lebih teliti dalam membeli beras yang akan dikonsumsi, dan jika masyarakat yang menemukan beras plastik tersebut agar bisa melaporkan ke Disperindag atau gunakan call center 112 Kota Pekanbaru.

”Kita semua harus bersama-sama melakukan pengawasan agar peredaran beras plastik ini tidak masuk di Kota Pekanbaru dan kesehatan masyarakat juga terjaga. Makanya kalau ada yang menemukan segera laporkan agar tim dari dinas terkait bisa melakukan penyelidikan dan memantaunya di lapangan,” ajaknya.(yls)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, PEKANBARU









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook