(RIAUPOS.CO) -- Setelah prosesi peletakan batu pertama, pembangunan Universitas Yatim Asean di Jalan Garuda Sakti KM 12 Kampar oleh Gubernur Riau Syamsuar, Sabtu (24/8). Kegiatan dilanjutkan dengan pengumpulan wakaf untuk membantu pembangunan universitas gratis bagi anak yatim dan dhuafa tersebut.
Pengumuman wakaf pertama kali dilakukan oleh Syamsuar dengan jumlah wakaf uang sebesar Rp50 juta. Setelah itu, para tamu undangan yang hadir para acara tersebut juga turut memberikan wakaf terbaiknya seperti tamu dari Arab Saudi, Malaysia dan Thailand.
Ketua Yayasan Wakaf Anak Yatim dan Miskin (Yawatim) Riau, Ahmad Chudori mengatakan, dalam pengumuman wakaf tersebut juga ada yang memberikan dalam bentuk mata uang asing seperti riyal (Arab Saudi), bath (Thailand), dan ringgit (Malaysia).
“Wakaf uang yang dikumpulkan ada 7.800 riyal dari Abdul karim bin Awadh Assulami dan Dr Abdulrahman Mohammed Amin. Juga 1.000 bath dan 270.000 ringgit. Total wakaf yang terkumpul pada kegiatan itu termasuk wakaf Pak Syamsuar, sebanyak Rp 99.610.550,” katanya.
Selain bisa memberikan wakaf melalaui kegiatan itu, masyarakat yang ingin berwakaf juga bisa mentransfer melalaui rekening Yayatim bank BRI dengan nomor rekening 5412-01031595-53-5. Universitas Yatim ASEAN akan dibangun di atas lahan seluas 100 hektar dari lahan yang diwakafkan oleh H Hasyim Jamadi.
“Universitas ini disiapkan bagi anak-anak yatim dan anak miskin dari seluruh wilayah Indonesia dan Asia Tenggara. Universitas ini akan memiliki ruang kuliah yang representatif, kurikulum yang modern hingga laboratorium tempat anak-anak magang kerja. Juga dosen pengajar yang berkualitas termasuk asrama,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, dengan adanya universitas ini, anak yatim dan dhuafa bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas, sehingga menjadi manusia yang unggul. Serta dapat bersaing di era globalisasi saat ini.
“Melalui pendidikan, juga dapat meningkatkan harkat, martabat dan derajat anak yatim, serta dhuafa. Ilmu yang didapatkan menjadi bekal menyongsong masa depan. Lulusan dari universitas ini diharapkan mampu memberikan kontribusinya dan menjadi kebanggaan masyarakat Riau dan Indonesia,” harap gubernur.
Selain peletakan batu pertama pembangunan universitas, di lokasi yang sama juga dilakukan penanaman tanaman kurma. Sekitar 10 hektare lahan universitas tersebut nantinya akan ditanami kurma guna menunjang operasional universitas. Untuk simbolis penanaman dilakukan sebanyak empat batang kurma yang dilakukan oleh DR Abdul Karim bin Awadh Assalami dari Arab Saudi.(gem)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru