SIAK (RIAUPOS.CO) - Bupati Siak Alfedri mengatakan, tingkat pemahaman masyarakat terhadap zakat dan wakaf di Kabupaten Siak relatif rendah. Perlu sosialisasi yang lebih, sehingga timbul semangat dalam membayar zakat, yang sejatinya membersihkan harta.
Disebutkan Bupati Alfedri, hal itu kiranya menjadi salah satu penyebab pengumpulan zakat belum maksimal. Bupati Alfedri mengharapkan para UPZ kecamatan selalu memberikan pemahaman zakat dan wakaf kepada masyarakat.
Bupati mengungkapkan itu saat mengikuti Gerakan Masyarakat (Gemar) Siak Berzakat ke-10 tahun 2023 dan pendistribusian zakat tahap I tahun 2023 di Masjid Sultan Abdul Djalil Rachmadsyah, Kecamatan Lubuk Dalam, pada Selasa (4/4) petang.
Atas capaian selama ini, Bupati Alfedri mengapresiasi Baznas Kabupaten Siak dan juga Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) Kecamatan se-Kabupaten Siak. "Dengan Gemar Siak Berzakat ini, harapan saya pengumpulan zakat dan wakaf meningkat, demikian juga dengan jumlah muzakki. Dengan muzakki semakin banyak, semakin banyak pula bisa membantu mereka yang membutuhkan," ucap Bupati Alfedri.
Bupati Alfedri menambahkan, masih ada masyarakat di Kabupaten Siak yang belum faham apa itu nisab atau batasan minimal harta yang wajib dikenakan zakat. Oleh karena itu, untuk terus meningkatkan dan memberikan pemahaman terkait zakat kepada masyarakat, diperlukan cara, penjelasan dan pendekatan kepada masyarakat.
Pada pendistribusian Zakat Tahap I tahun 2023 di Kecamatan Lubuk Dalam, total zakat yang disalurkan Rp1.189.000.000 yang akan diserahkan kepada 117 mustahik. "Ketika seluruh masyarakat sudah faham terkait zakat, muzakki di Kabupaten Siak akan meningkat," jelas Bupati Alfedri. Bupati Alfedri berharap hal ini terus disosialisasikan.(ifr)