PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sudah beberapa hari terakhir masyarakat dan pengendara di Jalan Melur kembali mengeluhkan kerusakan badan jalan yang menghambat aktivitas masyarakat serta pengendara.
Pantauan Riau Pos, Selasa (24/1), sejumlah alat berat ada di lokasi. Kondisi jalan becek dan berlumpur usai hujan turun mengguyur Kota Pekanbaru.
Salah seorang warga Lilian mengaku sudah begitu kesal dengan kerusakan yang terjadi di Jalan Melur tersebut akibat adanya pembangunan proyek IPAL dan banyaknya alat berat di jalan tersebut.
''Jalan kami ini memang rusak dan punya lubang sedikit, tapi setelah pengerjaan proyek itu makin rusak dan malah parah. Kami sulit untuk beraktivitas,'' ucapnya.
Ia berharap Pemerintah Kota Pekanbaru dapat segera melakukan perbaikan terhadap badan jalan tersebut karena sudah sangat mengganggu kenyamanan masyarakat setempat.
''Jangan biarkan jalan kami ini rusak terlalu parah. Kasihan kami masyarakat kecil yang mencari nafkah di pinggir jalan ini,'' katanya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Fasya salah seorang pengendara yang melintas di Jalan Melur. Menurutnya semenjak kondisi jalan alternatif tersebut rusak dan penuh lumpur, banyak pengendara motor yang melintas harus terus membersihkan kendaraan karena lumpur yang cukup banyak kerap merusak bodi kendaraan.
''Sangat mengeluh dan terganggu dengan adanya kerusakan Jalan Melur ini kami harus bolak balik membersihkan kendaraan. Belum lagi jalan ini penuh lumpur sehingga licin dan membahayakan keselamatan pengendara,'' katanya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekko Indra Pomi Nasution mengatakan saat ini sepanjang 400 kilometer (km) jalan dalam kondisi rusak di Pekanbaru saat ini. Perbaikan jalan yang rusak ini memerlukan biaya besar.
Di mana, dari 1.200 Km jalan, sekitar 400 km rusak. Untuk overlay (pengaspalan ulang) sepanjang 1 km, biayanya sekitar Rp2 miliar. Selain itu, anggaran perbaikan jalan rusak naik Rp8 miliar tahun ini dibandingkan di tahun 2022 yang hanya sebesar Rp12 miliar. Anggaran ini untuk biaya operasional dan pemeliharaan (OP) serta gaji pasukan kuning.
Mayoritas perbaikan jalan rusak dilakukan dengan cara tambal sulam. Sementara untuk overlay diperlukan biaya cukup besar sekitar Rp1 miliar untuk satu kilometer. Kategori jalan yang bisa dilakukan overlay adalah kondisi jalan rusak dengan jumlah lubang jalan yang cukup rapat.
''Jalan dalam kondisi mantap lebih kurang di angka 74,5 persen. Ini sudah sangat tinggi dibandingkan rata-rata nasional itu hanya 60 persen saja,'' terangnya.
Di Kota Pekanbaru, ada 1.946 ruas jalan dengan total panjang 1.277 kilometer yang menjadi kewenangan pemerintah kota. Dari jumlah itu sekitar 74,5 persen dalam kondisi baik. Sementara jalan dalam kondisi rusak berat itu di angka 25 persen lebih.
''Tahun ini bisa memperbaiki jalan rusak di 200 titik ruas jalan. Pihaknya sudah melakukan pekerjaan sejak awal bulan ini, dengan target 50 titik ruas jalan pada triwulan pertama di tahun 2023,'' tegasnya.(ayi)