PROYEK PEMBANGUNAN IPAL

Bisa Melindungi Air Tanah

Pekanbaru | Sabtu, 25 Januari 2020 - 10:49 WIB

Bisa Melindungi Air Tanah
Pekerja proyek IPAL melakukan pemasangan lubang maintenance yang akan difungsikan saat sudah dioperasikan IPAL. Foto diambil beberapa waktu lalu.(AGUSTIAR/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Proyek pembangunan perpipaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Kota Pekanbaru masih sedang berproses. Beberapa titik ruas jalan di Kecamatan Sukajadi, menjadi sentra penggalian untuk jaringan ini. Dari dua kontraktor pelaksanaan kegiatan ini di Kota Pekanbaru, satu di antaranya dikerjakan  PT Wijaya Karya (Persero) Tbk bekerja sama dengan PT Karaga.

Perusahaan ini, dipercaya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk menyukseskan program Metropoltan Sanitation Management Investment Project (MSMIP) Kota Pekanbaru.


Manager Project PT Wijaya Karya Lutfhi Bina menjelaskan, program MSMIP Kota Pekanbaru sangat perlu diterapkan di Kota Bertuah Madani ini. Alasannya, karena Kota Pekanbaru saat ini merupakan salah satu kota padat penduduk dan pertumbuhan permukiman sangat tinggi.

"Tentunya, peningkatan penduduk dan permukiman yang padat ini, membutuhkan sarana dan prasarana yang merupakan suatu persyaratan bagi kesehatan masyarakat,  kesehatan lingkungan. Hal tersebut, mengakibatkan luas lahan yang tersedia menjadi terbatas, dan sarana dan prasarana sanitasi yang kurang baik," tutur Lutfi, Kamis (23/1).

Dengan adanya program MSMIP, maka sistem pengelolaan air limbah di kota ini, maka akan terkelola dengan baik. Sebab, air limbah domestik mengalir dari rumah ke rumah warga secara kolektif, ke sub sistem pengolahan terpusat untuk diolah sebelum dibuang ke badan air permukaan.

"Proyek pembangunan perpipaan air limbah Kota Pekanbaru merupakan program Pemko Pekanbaru. Proses pembangunan jaringan IPAL keseluruhan sampai bisa dioperasikan, akan memakan waktu hingga tahun 2022, karena menunggu akan dibangunnya jaringan perpipaan air Limbah Paket NC yang saat ini sedang proses tender dan sistem pengolahan air limbahnya sendiri, IPAL akan segera ditenderkan," terangnya.

Ia menjelaskan juga tentang keuntungan dengan adanya penampungan air limbah ini. Seperti bisa menghindari bakteri E-Coli yang terbawa tinja manusia. Jika tidak ada penampungan air limbah, maka bakteri E-Coli dapat mencemari sumber air lewat resapan air tanah. Apalagi penampungan air limbah tidak kedap atau bocor.

"Ini sisi baik segi kesehatannya. Kita ketahui, bakteri E-Coli dapat menyebabkan gangguan pencernaan, infeksi usus, diare, sakit perut dan demam. Jadi, banyak dampak positif penggalian IPAL ini," katanya.

Disampaikannya juga, saat ini yang sedang berjalan adalah pembangunan jaringan perpipaannya di area selatan paket SC-01 yang dikerjakan WIKA-KARAGA KSO, dan Paket SC-02 yang dikerjakan HK-ROSALISKA KSO yang kedua paket tersebut akan diselesaikan akhir tahun 2020.

"Mohon kiranya masyarakat yang terkena dampak pelaksanaan pekerjaan saat ini bisa lebih bersabar dengan kenyamanan terganggu, semoga pekerjaan yang saat ini kami kerjakan bisa segera diselesaikan," paparnya lagi.

Ditegaskannya juga, tantangannya saat ini adalah kondisi tanah/alam yang cukup berat dan sosialisasi ke masyarakat yang dilewati jaringan tentang apa manfaat IPAL dan bagaimana jaringan ini dikerjakan. "Dan alhamdulillah sejauh ini warga banyak yang mendukung program pembangunan jaringan perpipaan air limbah ini, dan bahkan di beberapa area semula belum masuk dalam rencana jaringan, meminta untuk diikutkan dalam jaringan pada paket yang kami kerjakan," terangnya.

Dalam pekerjaan ini, lanjutnya, akan menempuh beberapa tahap. Terutama untuk pekerjaan pemasangan pipa, dimulai dari pekerjaan cutting aspal, bongkar aspal, penggalian manual, penggalian eskavator, lalu pemasangan pipa, penimbunan kembali dengan tanah yang baru, pemadatan tanah, pembersihan, pemasangan slab beton, terakhir pengaspalan.

"Jadi setelah ini selesai, maka semua air limbah dialirkan ke Spald-T, maka drainase/got menjadi lebih kering. Karena hanya terisi air hujan saja," sebutnya.

Dijelaskan lagi, pelaksanaan pekerjaan penggalian IPAL, dengan 3 macam, yang berfungsi untuk mengalirkan air limbah dari perumahan warga menuju ke sistem IPAL. Tiga jaringan tersebut jaringan primer, jaringan sekunder, dan jaringan tersier.

Pada proses pembangunan jaringan IPAL di Pekanbaru, khususnya di Kecamatan Sukajadi, sudah dilakukan proses konstruksi pertama pada tanggal 27 Maret 2019 di Jalan Zebra, Kelurahan Kampung Melayu. Ini dilakukan dengan penggalian dan pemasangan pipa yang nantinya akan menjadi jaringan sekunder IPAL.

Selanjutnya pemasangan IPAL jaringan sekunder, dilanjutkan ke jalan Nuri, Jalan Sawai, Jalan Merak, Jalan Ketitiran, dan beberapa jalan di Kampung Tengah yakni Jalan Intan Korong, Jalan Pahlawan, Jalan Mangga I Gg Keluarga, Jalan Tanjung dan beberapa jalan lainnya.

Jaringan sekunder ini nantinya, akan terhubung ke rumah-rumah warga melalui distribusi jaringan tersier, yang konstruksinya juga sedang dalam proses pengerjaan oleh kontraktor. "Kami butuh kerja sama dari semua pihak, agar pekerjaan ini selesai on the track. Terutama masyarakat yang terkena dampak IPAL ini," pintanya.(ifr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook