530 Wisudawan PCR Dikukuhkan

Pekanbaru | Senin, 24 Oktober 2022 - 09:17 WIB

530 Wisudawan PCR Dikukuhkan
Direktur PCR Dr Dadang Syarif Sihabudin Sahid SSi MSc melakukan pemindahan pita sebagai tanda pengukuhan kepada perwakilan wisudawan XIX Politeknik Caltex Riau di Pekanbaru, Sabtu (22/10/2022). (HUMAS PCR UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Politeknik Caltex Riau (PCR) mengukuhkan sebanyak 530 wisudawan pada acara wisuda XIX,  Sabtu (22/10). Dari jumlah tersebut, sebanyak 245 orang lulusan dari jenjang Ahli Madya (D3), 273 orang lulusan dari jenjang Sarjana Terapan (D4) dan 12 orang lulusan dari jenjang Magister Terapan (S2).

Hingga saat ini PCR sudah meluluskan 5.129 alumni. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang dilakukan secara hybrid, pengukuhan wisudawan tahun ini dilakukan secara luring dan juga dihadiri oleh orang tua wisudawan. Selain itu, pada wisuda kali ini adalah untuk pertama kalinya PCR menghasilkan lulusan dari Program Magister Terapan.


Direktur PCR, Dr Dadang Syarif Sihabudin Sahid SSi MSc menyampaikan selamat kepada seluruh wisudawan yang telah dilantik pada hari ini."Atas nama pribadi dan seluruh civitas akademika Politeknik Caltex Riau dengan penuh rasa bangga mengucapkan tahniah kepada seluruh wisudawan dan keluarga atas keberhasilannya dalam menyelesaikan pendidikan di Politeknik Caltex Riau,’’ ujar Dadang.

Dadang juga mengungkapkan dipandang dari komposisi sebuah institusi pendidikan tinggi, PCR sudah lengkap, memiliki program dalam berbagai jenjang sampai ke tingkat pasca sarjana. Inilah kesempatan besar bagi siapa saja untuk melakukan skilling, re-skilling, dan up-skilling sebagai bekal dalam menjalani kehidupan.

Sedangkan Indek Prestasi Komulatif (IPK) para wisudawan tahun ini rata-rata adalah Program Ahli Madya adalah 3.3, Program Sarjana Terapan 3.47, dan untuk Program Magister Terapan adalah 3.84. Sedangkan untuk rata-rata lama masa studi para wisudawan kali ini adalah 3.1 tahun untuk Program Ahli Madya, tepat 4 tahun untuk Program Sarjana Terapan, dan tepat 2 tahun untuk Program Magister Terapan.

Wisudawan terbaik tahun ini dianugerahkan kepada Haris Efendi dari Program Studi D4 Teknik Elektronika Telekomunikasi dengan IPK sebesar 3.94. Predikat terbaik lainnya untuk setiap program studi diraih oleh Billy Crystal dengan IPK 3.83 dari Program Studi D3 Akuntansi, Nanda Fitra Tsalatsa dengan IPK 3,8 dari Program Studi D3 Teknik Komputer, Jepri Simatupang dengan IPK 3,83 dari

Program Studi D3 Teknik Elektronika, Muhammad Raja Adrafi dengan IPK 3,66 dari Program Studi D3 Teknik Mekatronika dan Tia Febri Ananda dari Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi mendapatkan IPK 3.88.

Kemudian, Hans Anderson dari Program Studi D4 Teknik Informatika meraih IPK 3.93, Richard Juvanto dengan IPK 3.92 dari Program Studi D4 Sistem Informasi. Andika Aulia Rahman dengan IPK 3.58 dari Program Studi D4 Teknik Listrik, Mhd Arviansyah dari Program Studi D4 Teknik Mesin mendapatkan IPK 3.76 serta Bayu Hanif Pratama dengan IPK 4 dari Program Studi Magister Terapan (S2) Teknik Komputer.

Sementara itu, Ketua Yayasan Politeknik Chevron Riau (YPCR) Drs Azhar MM berpesan kepada para wisudawan untuk dapat mempertahankan kompetensi yang diperoleh selama kuliah di PCR.

"Wisuda ini menyatakan anda telah berhasil menguasai kompetensi (ilmu pengetahuan, keterampilan dan karakter) yang dibutuhkan oleh lapangan kerja pada program studi masing-masing. Dengan bekal kompetensi inilah anda kami lepas untuk bersaing di dunia usaha dan dunia industry," ujarnya.

Sementara itu Ketua Dewan Pembina YPCR Saleh Djasit SH mengatakan, baru saja dua bulan yang lalu PCR merayakan Dies Natalis ke 21 yang dirangkaikan dengan acara pelantikan mahasiswa baru. Artinya PCR telah berkiprah di Bumi Lancang Kuning ini selama 21 tahun.

"Sebagai salah seorang penggagas berdirinya PCR bersama dengan Bapak Baihaki Hakim, mantan Presiden Direktur PT Caltex Pacific Indonesia, Saya masih ingat tujuan kami mendirikan Politeknik ini. Politeknik Caltex Riau didirikan untuk menyediakan tenaga kerja lokal yang kompeten guna mengisi kebutuhan industri yang berkembang pesat di Provinsi Riau pada awal tahun 2000," ujarnya.

Industri pada masa itu selalu mendatangkan pekerja dari luar Provinsi Riau. Kebutuhan industri terhadap tenaga kerja yang kompeten tidak dapat dipenuhi oleh kampus-kampus lokal. “Hari ini saya bisa menyatakan dengan bangga bahwa tujuan didirikannya PCR telah terpenuhi, bahkan melampaui dari cita-cita awal kami para penggagas kampus ini," ujarnya.(hen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook