481 ASN Pemerintah Kota Pekanbaru Pensiun Tahun Ini

Pekanbaru | Jumat, 24 Juni 2022 - 08:26 WIB

481 ASN Pemerintah Kota Pekanbaru Pensiun Tahun Ini
Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Kota (Setko) Pekanbaru Masykur Tarmizi (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan kehilangan 481 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga akhir tahun 2022, karena memasuki usia pensiun. Ini menyebabkan akan semakin terjadi kekurangan ASN di lingkungan Pemko Pekanbaru.

Kekurangan ASN ini disebabkan tahun ini belum ada penerimaan calon ASN (CASN).


Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Kota (Setko) Pekanbaru Masykur Tarmizi, Kamis (23/6) mengatakan, dengan pensiunnya 481 orang ASN tersebut, maka jumlah ASN yang aktif tersisa sebanyak 7.338 orang. Dari total ASN yang aktif saat ini, didominasi tenaga pendidik dengan jumlah mencapai 3.000 orang.

"Total sebanyak 481 ASN akan memasuki masa pensiun hingga akhir tahun ini," kata dia.

Selain ASN, Pemko Pekanbaru juga dibantu dengan tenaga harian lepas (THL) di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD). Jumlahnya mencapai 5.000 orang. Pemko Pekanbaru, berharap pemerintah pusat segera membuka dan menambah kuota penerimaan CASN.

Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Muhammad Jamil mengaku ASN yang ada di Kota Pekanbaru masih terbatas. Apalagi ada rencana pemerintah pusat untuk menghapus THL pada tahun 2023 mendatang.

"Kita berharap kepada pemerintah, kalau seandainya tenaga harian lepas ini dihapus, kita berharap kuota untuk CPNS sudah dibuka," kata Jamil.

Disampaikan Jamil, saat ini pemerintah kota masih banyak kekurangan ASN dengan jumlah keseluruhan sekitar 8 ribu orang. Untuk itu dengan penghapusan THL yang sejauh ini memang sangat diperlukan, dipastikan ASN yang ada akan kewalahan dalam menjalankan tugas, terutama di bidang pelayanan publik.

"Kalau tidak dibantu dengan THL atau tenaga kontrak yang sudah kita rekrut, ya otomatis pemerintah kita tidak berjalan. Khususnya di bidang pelayanan, itu rata-rata anggota kita pegawai kontrak, tidak lagi ASN murni," ulasnya.(ali)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook