PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - Sejak awal Ramadan 1442 H, tim Satgas Covid-19 Pekanbaru gencar melakukan razia penerapan protokol kesehatan (prokes) dan razia izin tatanan hidup baru. Razia difokuskan kepada tempat-tempat yang mengundang kerumunan seperti tempat kuliner di malam hari.
Kalangan DPRD Pekanbaru memberi apresiasi terhadap giat tersebut. Namun diingatkan kepada tim Satgas Covid 19 Pekanbaru, razia diharapkan dapat memberikan efek patuh. Bukan sebaliknya, masyarakat jadi acuh.
"Ini pesan kami, harus ada efek patuh. Kami sangat apresiasi kerja tim satgas ini," kata anggota DPRD Kota Pekanbaru H Fathullah kepada wartawan, Kamis (22/4).
Ketua Komisi II ini juga berharap, dari razia yang dilakukan juga harus dapat membangkitkan semangat para pelaku usaha UMKM. Namun tetap mengimbau dan mensosialisasikan tertib menerapkan prokes yaitu mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak.
"Jangan pula razia yang dilakukan menakut-nakuti. Ini akan bertentangan dengan semangat pemko dengan penerapan pola hidup bersih dan sehat," ujarnya lagi.
Namun bagi pelaku usaha atau tempat usaha yang mengundang banyak orang tidak patuh dengan prokes, seperti tidak menyiapkan tempat cuci tangan yang memadai, ini disarankan dapat diberikan teguran keras.
"Makanya setiap tempat itu wajib disiapkan tempat cuci tangannya," ujarnya.
Fathullah berharap, dengan kebijakan pemerintah saat ini terhadap pelaku UMKM agar dapat memberikan semangat, termasuk juga dorongan untuk meningkatkan semangat berusaha, dan juga PAD tentunya.
"Kami sarankan juga, agar titik razia dilakukan tidak tebang pilih. Targetnya untuk membuat masyarakat patuh prokes. Itu baru keberhasilan Satgas. Lalu kasus Covid-19 musnah di Pekanbaru dan Riau," tutupnya.(yls)