Inflasi Pekanbaru pada Januari Turun 0,3 Persen 

Pekanbaru | Jumat, 24 Februari 2023 - 09:33 WIB

Inflasi Pekanbaru pada Januari Turun 0,3 Persen 
Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution ST MSi. (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Upaya Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk menanggulangi inflasi diklaim mulai menunjukkan hasil positif. Kini inflasi di bulan Januari 2023 lalu turun 0,3 persen.

Demikian disampaikan Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution ST MSi, Kamis (23/2). ''Kalau year on year-nya itu dari 7,04 persen, turun menjadi 6,85 persen. Ini harus tetap kita pertahankan bahkan kita tekan,'' kata dia.


Lebih lanjut disampaikannya, sejauh ini cabai merah masih menjadi salah satu komoditas pangan penyumbang inflasi tertinggi di ibukota Provinsi Riau.

''Kemudian sayur bayam, bawang merah, rumah kontrak dan lain-lain juga (ikut memicu inflasi, red). Itu yang mengalami kenaikan-kenaikan (harga, red),'' imbuhnya.

Untuk mengendalikan inflasi tersebut, Indra menyebut, ada beberapa langkah yang akan dilakukan Pemko Pekanbaru. ''Pertama, kita melalui koperasi akan membantu menyiapkan stok cabai. Kita akan bekerja sama dengan beberapa distributor,'' ungkapnya.

Kedua, terang dia, pemerintah kota juga melakukan perjanjian dengan daerah penghasil yang menyuplai bahan pokok ke Pekanbaru. Hanya saja, kondisi saat ini seperti di Bukittinggi dan Solok tengah mengalami inflasi yang cukup tinggi ''Sehingga kalau di Solok itu harganya sudah tinggi, tentu sampai ke kita akan lebih tinggi,'' jelasnya.

''Karena itu kita akan berusaha melalui koperasi. Kita akan coba fasilitasi bisa membeli langsung ke produsen sehingga bisa dijual dengan harga yang lebih murah kepada pedagang-pedagang eceran di pasar,'' ulas Indra.

Sementara itu untuk menekan inflasi dari sayur bayam, Distankan sendiri telah mengumpulkan para distri­butor atau pengumpul supaya sayur yang diproduksi di Pekanbaru seperti di Jalan Inpres, Jalan Kartama, maupun di lahan pertanian kawasan Lanud Roesmin Nurjadin diminta agar memprioritaskan keperluan dalam kota terlebih dahulu.  ''Karena kadang-kadang sayur ini dijual ke luar daerah seperti ke Selatpanjang. Jadi karena ini menjadi penyebab inflasi. Itu (sayur, red) kami minta dijual di dalam kota,'' tutupnya.(ali) 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook