PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sejak akhir tahun 2022 lalu, harga beras premium di Pekanbaru mulai mengalami kenaikan. Kenaikan harga terus terjadi hingga saat ini.
Di beberapa pasar tradisional di Pekanbaru, diketahui berbagai jenis beras premium mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Berkisar Rp300-Rp500 per kilogramnya. Salah seorang pedagang beras di Pasar Limapuluh, Anton, mengaku kenaikan harga beras masih bertahan. Untuk beras merek Belida kini dijual dengan harga Rp132 ribu per 10 kilogram. Sementara merek Topi Koki berada di harga Rp122 per10 kilogram. Sedangkan beras Anak Daro kualitas sedang dibandrol Rp150 per 10 kilogram dan untuk kualitas bagusnya dihargai Rp160 ribu per 10 kilogram. ''Diperkirakan masih akan naik hingga bulan depan. Kemungkinan baru akan turun di sekitar bulan 3, jelang puasa. Mudah-mudahanlah,'' ujarnya saat ditemui Riau Pos di kios miliknya.
Hal yang sama diutarakan pedagang beras di grosir dan eceran di Jalan Sigunggung Pekanbaru, Novel. Ia mengatakan bahwa diawal tahun lalu, harga beras premium juga kembali mengalami kenaikan. Hal tersebut dinilainya sedikit banyak mempengaruhi omzet. ''Ngaruh-ngaruh juga lah dengan omzet. Tapi karena kita jual eceran juga, jadi jual beli ada terus,'' terangnya.
Menurutnya, kenaikan harga beras premium yang menjadi beras paling diminati warga Pekanbaru itu juga dikeluhkan oleh pembeli. ''Banyak juga yang nanya kapan harganya normal lagi. Kita juga sebenarnya ngikut harga dari supplyer kan. Semoga bisa turun secepatnya,'' harapnya.
Beberapa jenis beras dengan kualitas menengah seperti beras medium dari Bulog pun belakangan banyak dicari masyarakat. Selain harganya lebih murah, yakni Rp9.950 per kilogram, beras ini juga memiliki kemiripan cita rasa dengan beras premium.
Dikatakan Pemimpin Wilayah Bulog Riau dan Kepri Basirun, pihaknya terus menyetok beras medium di kios-kios pedagang maupun rumah pangan kita (RPK) di Pekanbaru. Hal tersebut dikatakannya sebagai langkah Bulog dalam upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan beras. ''Semoga upaya ini bisa menjadi percepatan stabilitasi pasokan dan harga pangan beras. Di samping itu, dengan terus menggelontorkan stok beras medium di pasaran, masyarakat punya solusi dan makin mudah mencari beras dengan harga yang lebih terjangkau,'' paparnya.(azr)