PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Akhir pekan kemarin, Riau Pos menemukan salah satu toko yang menjual buku LKS. Ini berkat informasi yang diterima sebelumnya dari berbagai sumber. Terutama informasi itu diberikan oleh para orang tua siswa.
Toko itu berada di Jalan Purwodadi, Kecamatan Tuah Salah satu paket buku Madani. Lokasinya tidak terlalu jauh dari salah satu sekolah. Dilihat sepintas, toko itu seperti toko pada umumnya. Menjual buku tulis, pensil, pena berbagai merk dan perlengkapan alat tulis lainnya.
Meski tidak berukuran besar, toko itu termasuk lengkap menjual berbagai peralatan alat tulis dan keperluan kantor lainnya.
Beberapa buku pengetahuan dan buku cerita tergantung rapi di bagian depan toko itu. Disusun berjejer agar dapat dilihat setiap calon pembeli ke toko itu. Ada juga satu unit mesin fotokopi.
Warga yang datang di toko itu cukup ramai. Sebagian besar para orang tua yang membonceng anaknya yang masih mengenakan lengkap seragam sekolah.
”Mau beli buku LKS untuk anak. Sebenarnya sudah terlambat, harusnya awal pekan lalu dibeli. Tetapi baru ada duitnya sekarang,” ungkap seorang ibu yang mengaku bernama Imel.
Riau Pos duduk di kursi yang ada di toko itu sekitar 30 menit. Sudah ada empat orang tua siswa yang membeli buku LKS.
Mulai dari kelas satu SD sampai kelas VI SD yang membeli bukunya. Untuk pembelian buku tersebut, dilayani khusus oleh seorang wanita yang tidak muda lagi di toko itu. Buku dijual dengan harga yang bervariasi. Untuk kelas VI semester genap buku dijual seharga Rp130 ribu dengan tujuh buku. Sementara pada semester ganjil sebelumnya, harganya Rp135 ribu ada delapan buku.
”Waktu semester ganjil kemarin Rp135 ribu. Ada sebanyak delapan buku LKS,” ungkap seorang ibu lainnya yang mengaku bernama Yuni.
Yuni punya anak yang saat ini sedang duduk di salah satu SD negeri di Kota Pekanbaru. Sementara anak Imel sudah kelas V di salah satu SDN di Pekanbaru.
Karena penasaran adanya perbedaan tentang harga dan jumlah buku di setiap semester, Riau Pos pun bertanya kepada ibu pemilik toko tersebut.
”Ada buku LKS untuk kelas VI, Buk?” tanya Riau Pos.
”Ada, harga Rp130 ribu (semester genap, red),” jawab ibu pemilik toko itu.
”Kok mahal sekali?” tanya Riau Pos lagi.
”Saya hanya jual saja. Ini punya orang yang titip di toko,” jawab ibu itu lagi.
Ibu itu juga mengatakan bahwa buku itu bukan titipan sekolah manapun. Melainkan dari seseorang yang ia tak mau menyebutnya.
”Bukan dari titipan sekolah dan tak tahu orang dari penerbit buku atau bukan,” ujarnya.
Buku LKS yang ia tunjukkan kepada Riau Pos ada sebanyak tujuh buku yang diikat satu paket dengan karet gelang berwarna merah. Setiap buku memiliki halaman berbeda. Ada yang 112 halaman untuk buku LKS jenis buku Tema. Buku Tema tersebut ada sebanyak buku tema 1 hingga buku tema IV. Itu untuk kelas VI SD.
Kemudian LKS buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK), Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budaya Melayu Riau (BMR) dengan 48-64 halaman.
Buku LKS hanya dijual untuk yang membeli saja. Tidak dipampang di depan toko. Setiap pembeli yang meminta baru dilayani.
Sementara Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, juga sudah cukup risih dengan permasalahan buku LKS tersebut. Sehingga pihak sekolah atau kepala sekolahnya yang mewajibkan beli buku LKS bakal mendapatkan sanksi tegas.
Hal itu seperti ditegaskan Kepala Disdik Pekanbaru, Abdul Jamal. Dia mengaku akan menurunkan tim menijau sekolah SD dan SMP. Sekolah dilarang wajibkan pelajar untuk beli buku LKS.
”Surat edaran sudah pernah disampaikan ke sekolah, kedepan tidak ada lagi tentang LKS ini. Ada sanksinya kedepan jika kepala sekolah wajibkan LKS,” tegasnya.***
Laporan JOKO SUSILO, Kota