KEJURNAS MENEMBAK 2019

Riau Kumpulkan Sembilan Emas

Pekanbaru | Senin, 23 Desember 2019 - 08:44 WIB

Riau Kumpulkan Sembilan Emas
FOTO BERSAMA: Tiga atlet junior Riau Salsabila Rabbani, Tiara Helmalia, dan Asyifa R berfoto setelah menerima medali dan piagam pada Kejuaraan Nasional Menembak di Senayan Jakarta, Sabtu (21/12/2019). (Perbakin riau for riau pos)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Riau membuktikan diri sebagai daerah yang pantas diperhitungkan di tingkat nasional. Atlet-atlet menembak Riau selalu mencatat prestasi di setiap kejuaraan. Terbaru adalah Kejuaraan Nasional 2019 di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, 16-21 Desember.

Pada kejuaraan yang diikuti atlet-atlet terbaik Tanah Air itu, duta-duta menembak Riau mampu merebut sembilan medali emas, empat medali perak, dan dua medali perunggu. Pencapaian itu menempatkan Bumi Lancang Kuning pada urutan ketiga klasemen akhir perolehan medali. Juara umum direbut Jawa Barat yang mengantongi 14 medali emas, 10 perak, dan 12 perunggu. Papua yang selama ini jarang terdengar di cabang menembak, justru membuat kejutan. Tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 itu merebut posisi runner-up. Mengalahkan daerah yang selama ini menjadi kekuatan menembak di Indonesia, seperti DKI Jakarta, Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Papua sukses mengumpulkan 14 medali emas, satu perak, dan tiga medali perunggu.


DKI Jakarta dan Jawa Timur harus puas berada di urutan empat dan lima. DKI mendapat enam emas, delapan perak, dan delapan medali perunggu. Sementara Jawa Timur merebut empat medali emas, sembilan perak, dan lima medali perunggu.

Ketua Umum Perbakin Riau Deddy Handoko Alimin menyadari, bahwa kini Papua tidak bisa dipandang sebelah mata. Papua telah berubah dan akan menjadi pesaing kuat di PON nanti. Sebab itu, atlet-atlet Riau tidak boleh santai. Harus melakukan persiapan sejak sekarang.

"Kita kaget. Papua yang selama ini tidak terlalu diperhitungkan, tapi sekarang luar biasa. Bisa merebut posisi kedua di kejurnas. Ini peringatan bagi kami (Perbakin Riau, red), bahwa pesaing tidak hanya datang dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur. Tapi Papua juga sangat bagus. Apalagi di PON nanti, Papua menjadi tuan rumah. Ini harus menjadi catatan," kata Deddy Handoko Alimin.

Pada hari terakhir, Sabtu (21/12) pelaksanaan kejurnas, Riau berhasil menambah medali emas. Di nomor center fire pistol beregut putra, tiga atlet Riau Totok Trimartanto, Sugiono dan Safrin Sihombing menjadi yang terbaik. Total poin ketiga atlet Riau itu mengalahkan DKI Jakarta dan Kalimantan Timur yang mendapatkan medali perak dan perunggu.

Medali emas juga datang dari nomor air pistol metal silhoette yang direbut Totok Trimartanto. Medali perak nomor ini juga menjadi milik atlet Riau Safrin Sihombing.

Selain atlet senior, petembak junior juga tidak mau kalah. Salsabila Rabbani  berhasil menambah medali emas Riau di nomor air pistol perorangan putri 10 meter. Salsabila mengalahkan atlet Jawa Barat Naura Amalia, dan atlet Jawa Tengah A Darmoyo. Atlet-atlet junior juga mempersembahkan medali perunggu. Bersama dua rekannya, Tiara Helmalia dan Asyifa Rihadatul, Salsabila juga menyabet medali perunggu di nomor beregu air pistol 10 meter.

Sekretaris Umum Perbakin Riau Rufdi Maaruf mengaku bangga atas prestasi yang dicapai atlet-atlet Riau. Di tengah persaingan yang ketat, atlet Riau mampu mengumpulkan sembilan medali emas. Bahkan atlet Riau Totok Trimartanto mampu memecahkan rekor nasional nomor rapid fire putra 25 meter, dengan poin 30.

"Ini tugas kami. Perstasi yang sudah dicapai sekarang tidak boleh membuat Perbakin puas diri. Tapi kami menilai ini sebagai tantangan. Jelang pelaksanaan PON, akan kami manfaatkan untuk melakukan pembenahan," kata pria yang akrab dipanggil Didi ini.

Wakil Ketua Bidang Tembak Target Perbakin Riau Bambang Subiantoro ST MM yang mendampingi atlet di Senayan menilai persaingan saat ini semakin ketat. Daerah yang selama ini nyaris tidak pernah "berbicara" justru menjelma menjadi kekuatan baru.

"Ini harus kita waspadai. Pesaing bukan hanya kekuatan lama. Tapi beberapa daerah juga muncul sebagai ancaman. Sebut saja Papua dan Bali," kata Bambang.(eca)

Laporan ABDUL GAPUR, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook