PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sejumlah ruas jalan mengalami rusak yang dipicu buruknya sarana pendukung, yakni drainase. Limpahan air dari drainase yang dangkal menyebabkan jalan cepat rusak.
Seperti yang terjadi di Jalan Sukakarya, Kecamatan Tuah Madani dan Jalan Darma Bakti, Kecamatan Payung Sekaki.
Pantauan Riau Pos, drainase dangkal, berukuran kecil terutama di pangkal Jalan Sukakarya dapat dengan mudah mengalami sedimentasi. Drainase dangkal yang sudah tidak memadai menyebabkan air limbah domestik yang terus mengalir dari rumah warga, meluap ke jalan.
Luapan ini terjadi setiap hari dan selalu menggenangi jalan, hingga jalan dengan mudah terkelupas. Hal ini makin saat hujan turun. Genangan bisa bertahan berhari-hari.
Firdaus (35), salah seorang warga, meminta pemerintah bila akan memperbaiki jalan, tidak sekadar diperbaiki jalannya. Tapi hendaknya drainase juga sekalian diperbaiki.
”Ini masalah paritnya. Buatlah agak besar dan dalam. Kan di sini sudah banyak rumah,” kata Firdaus.
Hal senada diungkapkan Husni (31), warga Jalan Sukakarya lainnya. Menurutnya sudah saatnya parit salah satu jalan terpadat di Kecamatan Tuah Madani tersebut direvitalisasi.
”Parit dululah dibuat bagus. Karena ini bukan yang pertama. Rasanya sudah sering begini, ya diperbaiki rusak lagi, perbaiki rusak lagi. Kalau tidak dibeton aja, jangan diaspal karena tidak akan lama,” kata Husni.
Kerusakan jalan diakibatkan buruknya sarana pendukung seperti drainase ini tidak hanya terjadi di Jalan Sukakarya. Jalan Darma Bakti Kecamatan Payung Sekaki misalnya. Sebagian ruas jalan selalu mengalami genangan cukup lama pascahujan. Hal ini membuat aspal cepat rusak. Volume tampungan yang ada pada drainase sudah tidak memadai, terutama jika dibandingkan dengan kepadatan pemukiman.
Salah seorang warga Faisal (29) berharap, selain badan jalan harus di tingkatkan spesifikasinya, drainase juga harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Alirannya juga dinilai Faisal, yang seorang kontraktor tidak sulit. Karena ada sungai besar, Sungai Air Hitam yang melintas di jalan tersebut.
"Jalan Darma Bakti ini kan sebenarnya jalan permukiman awalnya, cuma sekarang volume kendaraan sudah berlipat-lipat, sering juga jadi jalan alternatif truk-truk," katanya.(end)