Pertumbuhan Ekonomi dan Kesehatan Riau Sangat Pesat Yudisium Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Pekanbaru | Jumat, 23 September 2022 - 09:54 WIB

Pertumbuhan Ekonomi dan Kesehatan Riau Sangat Pesat Yudisium Universitas Hang Tuah Pekanbaru
Para pimpinan Universitas Hang Tuah Pekanbaru foto bersama peserta yudisium, Kamis (22/9/2022). (UHTP FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Riau saat ini merupakan pusat pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan kesehatan yang sangat pesat. Sudah banyak berdiri rumah sakit swasta dan rumah saklit negeri yang hebat-hebat  begitu juga puskesmas. Tinggal lagi bagaimana sekarang mengisinya dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Universitas Hang Tuah Pekanbaru.

Hal itu dikatakan Ketua Yayasan Hang Tuah Pekanbaru dr H Zainal Abidin MPH pada Yudisium dan Angkat Sumpah Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, S1 Ilmu Keperawatan, Profesi Bidan, DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, DIII Kebidanan di Aula UHTP, Kamis (22/9). Peserta yudisium sebanyak 653 orang dan dibagi tiga sesi mulai Kamis hingga Sabtu (22-24/9).


Saat ini pihaknya juga sedang mempersiapkan D-III RMIK menjadi D-IV. Diharapkan 2023-2024 seluruh petugas kesehatan harus total menguasai IT. Dia menyebutkan bahwa tenaga rekam medis sangat diperlukan. Berdasarkan informasi dari direktur salah satu rumah sakit di daerah bahwasannya sangat memerlukan tenaga rekam medis sebanyak 20 orang. Itu baru satu rumah sakit saja. Belum lagi puskesmas yang masih banyak kurang tenaga rekam medis.

Kemudian ia juga mengatakan salah satu kelemahan lulusan yang tidak berani merantau. Ada salah satu sekolah kesehatan di  Bandung, para perawatnya bekerja di Timur Tengah. Keperluan perawat sekarang tidak hanya di Timur Tengah, tetapi seluruh dunia. "Kita lihat Singapura, tenaga perawatnya tersebar di Amerika. Singapura diisi perawat Malaysia. Malaysia sekarang minta perawat dari Indonesia. Kalau para alumni bersedia bekerja ke luar, akan menjadi kebanggaan kita juga,"tutur Zainal.

Kemarin, di pemberitaan Riau Pos DBD meningkat. DBD datang cacar monyet mengintai."Ini semua tanggung jawab kita. Masalah kesehatan sangat banyak. Ada stunting dan penyakit menular lainnya,"urainya.

Rektor Universitas Hang Tuah Pekanbaru (UHTP) Prof Dr Syafrani MSi mengatakan, yudisium merupakan legalitas para lulusan mendapatkan pengakuan di tingkat universitas."Saudara-saudara merupakan calon wisudawan,’ paparnya.    

Pada kesempatan tersebut pihaknya menitipkan pesan bahwa perlu diketahui visi UHTP itu adalah terwujudnya universitas unggul. Kata-kata unggul itu adalah inovatif, kreativitas dan punya prestasi di masyarakat."Kalau kita tidak punya itu, kita tidak akan dipuji orang,"katanya.

Dirinya atas nama rektor menitipkan pesan untuk selalu bertakwa kepada Tuhan Yang Mahas Esa, memiliki jiwa entrepreneur, responsip, empati. Kemudian tanggungjawab dan amanah serta memiliki sikap rendah hati         

Sementara itu, Dekan Fakultas Kesehatan (FK) UHTP Ns Abdurrahman Hamid MKep Sp Kep mengatakan, tingkat kelulusan UKOM di semua prodi di atas rata-rata 90 persen. Ini membuktikan komitmen dosen sangat baik terhadap lulusan.

Yudisium katanya, bukan merupakan akhir dari proses pendidikan. Ini adalah awal di mana nanti, terutama sekali yang belum bekerja akan mencari lapangan baru, mencari jati diri baru. Jangan lupa sekarang berada di era digitalisasi dan globalisasi yang sangat pesat. Pengembangan diri tidak cukup di bangku perkuliahan."Kembangkan diri dengan kemampuan bahasa asing dan kemampuan aktualisasi untuk dapat bersaing. Embanlah dan jagalah nama baik almater kita,"paparnya.(nto/c)   









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook