Dukung Pembentukan Sekolah Keberbakatan Olahraga

Pekanbaru | Jumat, 23 September 2022 - 09:18 WIB

Dukung Pembentukan Sekolah Keberbakatan Olahraga
KARMILA SARI (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO ) - Rencana penggabungan Sekolan Menengah Atas (SMA) Olahraga dengan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) mendapat tanggapan positif dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau. Bahkan rencana tersebut bakal didukung oleh Peraturan Daerah (Perda) maupun Peraturan Gubernur (Pergub).

Penggabungan dua lembaga pendidikan tersebut nantinya akan menjadi Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO). Sebab, pada SKO nantinya akan ada sistem boarding school atau asrama yang bisa membuat para siswa/siswi fokus dalam menimba ilmu. Hal ini sebagaimana dikatakan Wakil Ketua Komisi V DPRD Riau Karmila Sari yang membidangi olahraga, Kamis (22/9). 


Dikatakan Karmila, sebelumnya Komisi V DPRD Riau telah mengunjungi Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan dan Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) di Jakarta. Pada kunjungan itu, pihaknya banyak mempelajari mengenai sistem pembelajaran pada SKO maupun PPOP. Kata dia, dalam metode belajar yang diberikan, para siswa/siswi akan ditempatkan dalam sebuah asrama. Sehingga bisa lebih disiplin dalam berlatih maupun menekuni bidang olahraga.

"Riau mesti maju selangkah dalam hal pembinaan prestasi atlet. Berkaca pada SKO Ragunan, mereka mengunakan anggaran Rp50 miliar hingga Rp60 miliar dalam setahun untuk pembinaan atlet. Dalam perda yang sedang disusun, belum mengatur mengenai sistem boarding school atau asrama. Inilah yang akan kita tambahkan," sebut Karmila.

Pihaknya meminta jika telah lahir Perda maupun Pergub yang mengatur tentang SKO Riau, agar Pemerintah Provinsi Riau dapat mendukung dari sisi anggaran. Karena memang dalam pembinaan atlet membutuhkan bajet tersendiri dan tidak bisa setengah-setengah. Sehingga pelajar atau atlet yang dibina pada SKO memiliki fasilitas mumpuni dan melahirkan prestasi untuk Provinsi Riau.

"Secara fasilitas pendukung Riau cukup memadai. Dengan warisan venue eks PON yang belum termanfaatkan secara maksimal. Sehingga dengan adanya SKO, tinggal metode pembelajaran, kemudian biaya untuk para siswa di asrama. Itu semua tentu harus diperhatikan. Gizinya, fasilitas siswa/atletnya. Jadi kami minta pemprov dukung dari sisi anggaran," pungkasnya.(nda)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook