PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Dinding semen dengan tinggi sekitar dua meter lebih ditambah dengan kawat besi mengelilingi sebuah kebun durian yang terletak di Perumahan Taman Arengka Indah, Arengka Ujung, Pekanbaru.
Beberapa pengunjung terlihat sedang menikmati durian yang berwarna kuning di bawah pohon durian. Beberapa orang lainnya berfoto sambil memamerkan durian di kedua tangannya. Suara gedebuk jatuh dari salah satu pohon, serta merta seorang pengunjung berteriak kegirangan menjemput durian jatuh tersebut.
21 pohon durian di atas tanah seluas 1.400 meter persegi ini adalah milik Syahrilfuddin (60). Ia bercerita awal mula menanam pohon durian tersebut pada 2007. Ia memprediksi durian jenis montong tersebut akan memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat.
“Awal menanam 2007, karena saya melihat peluang besar dari durian ini,” kata Syahril, Sabtu (22/6)
Durian bisa dipanen setelah 120 hari usai diberikan perangsang. “Sekarang ini bisa kita rencanakan kapan, saya bisa dua kali panen dalam setahun, tergantung kapan mulai diberi perangsangnya. Sekarang lagi musimnya ni,” ujar dosen Universitas Riau ini.
Saking banyaknya peminat durian montong, Syahril memberlakukan sistem reservasi bagi pengunjung minimal satu minggu sebelumnya. Setelah mendaftar, melalui WhatsApp, Syahril akan memberitahu ada tidaknya buah durian yang jatuh. “Nanti kita WA, jadi harus pesan satu minggu sebelumnya,” tutur Syahril.
Menurut Syahril, durian montong tersebut dijual dengan harga Rp40 ribu per kilogram. Untuk satu buah durian, biasanya memiliki berat sekitar 2-4 Kg. Ia menambahkan, durian miliknya memiliki kualitas terbaik dengan rasa terbaik. “Saya jamin kualitasnya, kalau dibawa pulang dan ternyata gak bagus, boleh ditukar ke sini lagi,” tambahnya.
Ketika musimnya tiba, Syahril mengatakan jika ia mampu meraup untung rata-rata Rp5 juta dalam satu hari, bahkan Syahril pernah mendapatkan hingga Rp7 juta dalam sehari.(*2)