PEMBANGUNAN TOL PEKANBARU-RENGAT

Warga Pertanyakan Harga Ganti Rugi Tanah

Pekanbaru | Selasa, 23 Mei 2023 - 09:36 WIB

Warga Pertanyakan Harga Ganti Rugi Tanah
Warga terdampak pembangunan tol Pekanbaru-Rengat berdiskusi bersama Tim P2T dan Perwakilan Kementerian PUPR di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pekanbaru, Senin (22/5/2023). (BAYU SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Puluhan masyarakat yang memiliki aset tanah di daerah Palas, Rumbai Barat mendatangi Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Pekanbaru, Jalan Naga Sakti, Senin (22/5). Kedatangan mereka untuk memberikan surat sanggahan terkait ganti kerugian tanah dan aset yang mereka miliki untuk pembangunan ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JJTS) ruas Pekanbaru-Rengat.

Pertemuan tersebut berlangsung di aula Kantor BPN Kota Pekanbaru dan warga disambut oleh Panitia Pengadaan Tanah (P2T) dan perwakilan dari Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR).


Suasana diskusi terasa hangat. Di mana para pemilik tanah menyampaikan keberatan mereka terkait nilai yang mereka terima dari tim appraisal yang bertugas menilai harga tanah yang pantas dan wajar bagi masyarakat yang tanahnya terkena dampak pembangunan jalan tol.

Rohana, salah seorang pemilik tanah yang terkena pembangunan ruas Tol Pekanbaru-Rengat saat dikonfirmasi Riau Pos mengatakan, alasan surat sanggahan tersebut dilayangkan akibat dana yang diterima tidak sesuai dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).

''NJOP yang seharga Rp570.000 per meter di Kantor Camat Rumbai. Saat itu kami tidak diberikan kesempatan untuk bicara. Jika nominal yang diterima tidak sesuai langsung buat surat penyanggahan di BPN dan kita bertemu di pengadilan dan hal tersebut membuat masyarakat yang tidak tahu menjadi ketakutan,'' tegas Rohana.

Terpisah, Kepala BPN Kota Pekanbaru Memby Untung Pratama mengatakan bahwa telah menerima aspirasi yang disampaikan masyarakat. ''Kami terima satu per satu aspirasi masyarakat namun sesuai porsi yang dimiiliki oleh tim P2T,'' kata Memby.

Memby menjelaskan bahwa pada saat diskusi Tim P2T telah menyampaikan porsi-porsi atau tugas-tugas dari masing-masing tim yang terlibat, mana yang tugas tim P2T, tim PUPR dan Appraisal. 

''Dalam hal ini terkait dengan harga, kami akan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Kementrian PUPR dan appraisal selaku pihak yang berwenang,'' tambah Memby.

Pertemuan kemarin akan memfasilitasi pertemuan selanjutnya antara masyarakat selaku pemilik tanah dan tim appraisal untuk mendapatkan titik temu terkait harga ganti rugi tanah.

Dalam pembangunan ruas Tol Pekanbaru-Rengat pada tahap pertama telah dinilai oleh Appraisal sebanyak 346 bidang tanah, di empat kelurahan yakni Rumbai Bukit, Palas, Sri Meranti, Agrowisata.

Untuk Kelurahan Muara Fajar Timur masih dalam tahap inventarisasi. Untuk total semuanya akan melewati lima kelurahan dan dua kecamatan sepanjang 13,5 kilometer.(yls)

Laporan BAYU SAPUTRA, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook