KOTA (RIAUPOS.CO) -- Usaha budi daya cacing jenis lumbricus rubelius, african dan tiger memiliki potensi pangsa pasar yang sangat luas dengan harga menjanjikan. Selain mudah dan gampang dalam proses pemeliharaannya, cacing jenis ini juga digunakan dalam bahan kosmetik, pengobatan, bahan baku pakan ternak yang bermutu tinggi, pakan ikan hias, galatama, tepung cacing dan pupuk kascing.
Awalnya Komunitas Umah Cacing (UCI Riau) yang terbentuk sejak 18 November 2018 lalu hanya menjalankan budi daya cacing, namun sejak tiga bulan belakangan UCI Riau telah memiliki badan usaha, CV Budidaya Lestari beralamat di Jalan Cenderawasih Gang Kakak Tua Tangkerang Tengah, Pekanbaru.
Direktur CV Budidaya Lestari Zaifrinal sudah menjalankan budi daya cacing tanah sejak setahun lalu ini telah membawahi kurang lebih 100 orang mitra dengan kapasitas cacing mencapai tiga ton bibit.
“Budi daya mudah, cukup menggunakan media tanah, pakan dapat diberikan dari limbah rumah tangga,” ungkap pria yang kerap disapa Zainal ini.
Dijelaskan Zainal, untuk perawatan cukup dilakukan dua kali sehari, seperti proses penggemburan tanah, melembabkan tanah dan pemberian pakan. Sementara, siklus perkembangbiakan cacing dari kokon (telur) menjadi anak memerlukan waktu dua pekan lamanya.
“Setelah itu, dalam dua bulan cacing dewasa akan membuahi telur dan menjadi induk. Apabila dirawat dengan benar maka umur cacing bisa sampai delapan tahun,” rincinya.
CV Budidaya Lestari dapat menampung berapa pun cacing hasil panen dari para mitra. Setiap mitra diikat dengan perjanjian di bawah tangan, khusus bagi mitra yang mengelola hasil 100 kg atau lebih.
“Nantinya setiap mitra akan dilatih, diajarkan oleh perusahaan sampai mahir,” ujarnya.
Untuk memudahkan komunikasi dalam pembinaan terhadap mitra, Zainal membuat grup Whatsapp. Bagi mitra yang berprestasi, maka perusahaan akan memberikan subsidi bibit. Tidak hanya itu, bagi masyarakat umum yang ingin memahami budidaya cacing ini dapat mengikuti pelatihan setiap minggunya pukul 09.00 WIB.
“Bagi yang berminat bisa menghubungi nomor telepon 0812 7625 5579 atau nomor whatsapp. 082288368807,” pungkasnya
Kesaksian salah satu mitra asal Dayun, Siak, Siswanto menjelaskan, dia mengawali dari 100 kg secara berkelompok selama tiga bulan dan telah berhasil dua kali panen. Melalui pakan kotoran sapi basah dicampur dengan ampas tahu perawatan intensif berkala sesuai prosedur.
“Dalam dua bulan mengalami kenaikan menjadi 200 kg,” tambahnya.
Sampai saat ini, pihaknya masih menampung cacing dalam bentuk basah dan cacing kering bahan baku untuk kosmetik, pakan ternak, tepung cacing, perikanan. Memang dalam wacananya, ke depan ingin mengolah cacing menjadi pakan ternak berupa pelet berprotein tinggi.(*1/c)
(Laporan MARRRIO KISAZ, Kota)