Longsor di Pekanbaru: Tembok Jebol, Tanah dan Pasir Penuhi Rumah Warga

Pekanbaru | Kamis, 22 Desember 2022 - 20:20 WIB

Longsor di Pekanbaru: Tembok Jebol, Tanah dan Pasir Penuhi Rumah Warga
Korban Longsor melihat tanah longsor yang menimpa rumahnya di Perumahan Bakti Cipta Residence, Jalan Budi Luhur Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Kamis (22/12/2022). (EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Edy dan Lusi terlihat sibuk mengotak-atik barang-barang dan perabotan rumahmya diantara material bangunan dan tanah disertai pasir saat disambangi wartawan pada Kamis (22/10/2022). Rumah yang berada di Perumahan Bakti Cipta Residence, Jalan Budi Luhur, Kecamatan Tenayan Raya itu baru saja dihantam longsor pada Rabu (21/12/2022) malam.

Lusi, yang terlihat letih karena kurang istirahat sejak malam bercerita, hantaman tanah kuning dari tebing belakang rumahnya  itu terjadi sekitar pukul 23.15 WIB malam. Kejadian begitu cepat hingga membuat masih tidak percaya.


''Jam 11 (malam) kami mulai tidur, baru sekitar 10-15 menit langsung. Kamar belakang sudah penuh pasir, itu ruang tamu juga sudah masuk tanah dan pasir,'' kata Lusi.

Pukulan longsor itu menurit Lusi begitu keras, suaranya seperti sekali pukulan  yang berdentum keras  Tanpa pikir panjang dirinya bersama suami langsung bergegas keluar rumah. Pikirannya saat itu hanya bagaimana bisa menyelamatkan diri.

''Duar, gitu keras suaranya. Kami tak ada pikir lain. Karena hujan deras, bagian atas  sudah ngeri kali, cuma kamar depan inilah yang tidak kena. Kalau kena juga mungkin kami tidak selamat,'' sambungnya.

Bila melihat tembok bagian belakang rumah yang sudah bergelimpangan di lantai rumah yang tertutup tanah, kejadian itu memang mengerikan. Lubang besar seukuran truk menganga akibat hantaman longsor tengah malam saat hujan deras itu.

''Dah di laur bingung. Mau kemana, orang tidur segan membangunkan, hujan deras. Entah dimana kami mau tinggal ini,'' keluhnya.

Itu bukan kejadian yang pertama. Menurut Lusi sebelumnya juga sudah pernah longsor. Tapi tidak begitu parah, hanya pintu belakang saja yang hampir tidak bisa dibuka akibat desakan tanah dari perbukitan itu.

Sebelum kejadian, menurut Lusi sudah sempat diingatkan oleh warga lainnya soal potensi longsor yang akan terjadi. Namun saat itu dirinya yakin tidak akan terkena dan tidak terpikir musibah itu akan menimpanya. Apalagi mereka juga sudah siap-siap mau bangun turap.

''Kami hanya bersyukur ya Allah, dikasi cobaan kami sekeluarga masih selamat. Kalau anak yang kena, gila sudah. Pasti kita gila lihat anak tertimbun. Harta bisa dicari  alhamdulillah kami tidak apa-apa. Sempat anak tidur di belakang, entah apa yang terjadi,'' kata Lusi.

Anak mereka kebetulan sedang tidak berada di rumah saat kejadian. Kamar anaknya itu berada pada bagian belakang rumah yang kini kondisinya sudah tidak bisa dilihat lagi akibat longsor tersebut.

Lusi berharap ada bantuan dari pemerintah atau pengembangan perumahan yang baru ditempatinya sekitar enam bulan lalu tersebut. Dirinya berharap dapat tetap bertahan disana dengan harapan dibangun turap di belakang rumah mereka.

Laporan: Hendrawan Kariman (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook