PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Kabut asap tebal kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mengakibatkan jarak pandang menjadi terbatas. Tak hanya menganggu aktivitas masyarakat saja, namun asap juga menganggu kegiatan transportasi, salah satunya penerbangan.
Untuk pagi ini, Ahad (22/9), jarak pandang di Pekanbaru hanya 500 meter, sehingga membuat sejumlah maskapai mengalami penundaan. Dimana terdapat tiga penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru yang berputar-putar dilangit Riau sebelum mendarat.
"Yang masih holding sementara ini ada dua Batik Air dari CGK dan Citilink dari CGK. Serta kemungkinan juga, Malindo dari Subang," ungkap Officer In Charge (OIC) Bandara SSK II Pekanbaru, Benni.
Tiga maskapai yang masih holding, yakni Batik Air ID6856 dari Jakarta yang seharusnya tiba di Pekanbaru pada pukul 07.35 WIB. Lalu, Citilink QG936 dari Jakarta yang awalnya diperkirakan tiba di Pekanbaru pukul 08.15 WIB serta Malindo Air OD363 seharusnya tiba pukul 08.30 WIB. Saat ini ketiganya masih holding area.
"Biasanya untuk landing (mendarat, red) pilot terlebih dahulu akan memastikan jarak aman untuk keselamatan dalam pendaratan. Saat ini jarak pandang masih 600 meter," ucapnya.
Penundaan penerbangan bukan kali ini saja terjadi, tapi selama beberapa pekan sejak penurunan kabut asap hampir terjadi setiap hari keterlambatan (delay, red), terlebih pada pagi hari. Meski begitu, pihak bandara SSK II memastikan sampai saat ini aktivitas bandara masih normal dengan jarak pandang fluktuatif.
"Jarak pandang aman biasanya 800 meter, tapi untuk mengambil keputusan apakah akan take off ataupun landing tergantung pilotnya," jelasnya.
Sementara itu, terdapat tujuh pesawat yang RON (remain over night) atau pesawat yang tinggal untuk bermalam di SSK II. Dikatakan dia, hanya tinggal satu lagi yang kini siap-siap lepas landas menuju Palembang.
"Sudah ada lima pesawat yang take off (lepas landas, red) dan terpantau empat pesawat lagi menuju Pekanbaru," jelasnya. (*1)
Laporan : *1/Muslim Nurdin
Editor : Rindra Yasin