Karmila Dorong Kemajuan BUMDes

Pekanbaru | Selasa, 22 Maret 2022 - 08:59 WIB

Karmila Dorong Kemajuan BUMDes
Anggota DPRD Riau Dapil Rokan Hilir Karmila Sari saat berkunjung ke Pertashop milik BUMKep Manggala Sempurna, Kecamatan Tanah Putih, Rohil, Senin (21/3/2022). (STAF KHUSUS KARMILA SARI FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) telah mengucurkan bantuan untuk 1.600 lebih Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Melalui mekanisme Bantuan keuangan (Bankeu), satu desa mendapat bantuan sebesar Rp200 juta.

Saat ini, sejumlah BUMDes yang mendapat bantuan pemprov telah menunjukan perkembangan dari sisi bisnis. Salah satunya adalah Pertashop Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Manggala Sempurna, Kecamatan Tanah Putih.


Di mana, Anggota DPRD Riau daerah pemilihan (dapil) Rokan Hilir Karmila Sari yang juga Wakil Ketua Komisi III DPRD Riau membidangi keuangan, menyaksikan langsung kemajuan dari usaha yang dimiliki BUMKep Manggala Sempurna, Senin (21/3).

Disampaikan Karmila, usaha Pertashop tersebut merupakan hasil dari bantuan keuangan Pemprov Riau melalu9 Dinas PMD kepada hampir 1.600-an desa. Program yang digagas oleh Gubernur Riau Syamsuar itu, sata ini hampir merata di rasakan masyarakat desa.

"Hari ini saya menyaksikan langsung bagaimana perkembangan BUMDes maupun BUMKep di Kabupaten Rohil. Sangat baik menurut saya. Dan kami akan dorong terus kemajuan setiap badan usaha yang dimiliki pemerintah desa," ucap Karmila.

Menurut Karmila, keberhasilan BUMDes harus menjadi contoh bagi desa lainnya. Bila perlu, dirinya mengusulkan agar Dinas terkait membuat sebuah wadah bagi pengelola BUMDes untuk saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk mengelola usaha masing-masing. Sehingga di harapkan kemajuan usaha dapat lebih merata karena adanya dukungan dari banyak pihak.

"Kalau Bumdes ini berhasil, kan secara otomatis dia menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat," tuturnya.

Dia memberikan catatan terhadap penyaluran dana ini. Karena dari hasil ke lapangan, dirinya mendapat aduan  tentang pencairan dana yang agak lambat dan itu menyulitkan mereka dalam membesarkan bisnisnya. Sebaiknya diberikan di awal tahun.

"Yang menjadi sorotan, penyaluran dananya kadang baru cair bulan 10, kita berharap  bisa dilakukan awal tahun," harapnya.(nda)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook