RUMAH SAKIT AWAL BROS PEKANBARU

Covid-19, Pahami Gejala dan Antisipasi Penyebarannya

Pekanbaru | Minggu, 22 Maret 2020 - 10:39 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Saat ini dunia tengah digemparkan oleh mewabahnya virus corona dengan type Covid-19. Tak tanggung-tanggung, beberapa negara di dunia me-lockdown negara untuk melindungi warganya. Indonesia juga menjadi salah satu negara yang terkena wabah tersebut, sejak diumumkan dua orang positif terinveksi corona, semakin hari jumlah masyarakat yang terinfeksi semakin bertambah. Bahkan di Riau sendiri juga telah ada pasien yang dinyatakan positif corona.

Virus yang muncul pertama kali di Wuhan, China ini menyebar begitu cepat. Virus ini merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai dari flu  biasa hingga penyakit serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Sindrom  Pernapasan Akut Berat  atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Corona virus diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (Covid-19).


Menurut Dokter Spesialis Patologi Klinik Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru dr Mery Siscanova Putri Sp PK, masyarakat harus mewaspadai munculnya virus ini. Terdapat beberapa hal yang dapat dilihat secara fisik, ciri-ciri seseorang yang menunjukkan gejala terinfeksi Covid-19, seperti demam tinggi di atas 38 derajat selsius, batuk disertai nyeri pada tenggorakan disertai sesak baik berdahak maupun tidak berdahak, dan yang terpenting adalah ada tidaknya riwayat berpergian ke tempat-tempat yang sudah terinfeksi corona. "Bisa jadi dia pulang dari luar negeri yang sudah ada kasus corona, seperti Cina, Italy dan lain-lain," katanya.

Mery menjelaskan, masyarakat harus awas terhadap virus ini. Karena penyakit ini disebabkan oleh virus, maka cara terbaik untuk melindungi diri adalah dengan menjaga imunitas tubuh. Dengan daya tahan tubuh meningkat dan kesadaran akan kebersihan akan meminimalisir penyebaran virus apa pun termasuk Covid-19. Ia menambahkan, cara yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dan mencegah terjangkit Covid-19 adalah dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun cuci tangan atau hand sanitizer.

"Orang harus rajin mencuci tangan, kurangi kontak langsung dengan orang maupun barang. Setelah menyentuh apa pun akan lebih baik kalau mencuci tangan dan hindari memegang wajah," jelasnya.

Santernya pemberitaan tentang virus corona ini membuat masyarakat berbondong-bondong membeli masker, bahkan hingga membuat stok masker menipis, dan harga meroket. Menurut Mery tindakan mengggunakan masker bukanlah tindakan yang tepat. Ia menuturkan mencuci tangan adalah tindakan terbaik, terlebih bagi orang yang masih sehat. Penggunaan masker hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang sedang sakit, seperti, flu dan batuk.

"Pakai masker itu tidak efektif, kecuali kalau kita sakit agar tidak menularkan ke orang lain. Penggunaan masker itu untuk para frontliner seperti perawat dan pihak kesehatan. Kalau semua pakai masker, stok akan menipis dan harga melambung. Imbasnya ke para frontliner yang berhadapan langsung dengan orang yang sakit," papar Mery.

Mery mengungkapkan, dari penelitian beberapa jurnal, COVID19 ini memiliki kemiripan dengan SARS CoV penyebab SARS outbreak, berdasarkan jurnal , bahwa secara umum virus dapat bertahan sampai 4 hari di permukaan seperti kayu dan gelas, 5 hari pada plastik dan kertas,  Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar menjaga kesehatan dan selalu cuci tangan dan menjaga kesehatan dan untuk menghindari penularan virus melalui droplet atau percikan ludah dapat dengan menjaga  jarak dengan orang lain saat berbincang-bincang, setidaknya 1 meter untuk menghindari penularan virus corona

Di kondisi pandemi seperti ini, Mery menyarankan kepada masyarakat untuk menjalani polah hidup sehat, menghindari diet , dan makan-makanan yang bergizi Hal ini dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Di berbagai media sosial beredar tentang info-info makanan yang mengklaim bisa menghindarkan diri dari virus corona, seperti konsumsi jahe, bawang putih dan lain-lain. Menurut Mery, hal itu tidak salah, tetapi makanan tersebut pada dasarnya hanya untuk meningkatkan imunitas tubuh.

"Nggak apa-apa, jahe dan lainnya, itu untuk meningkatkan imun. Selain itu kurangi aktivitas di luar ruangan," ujarnya.

Langkanya, produk hand sanitizer saat ini, membuat masyarakat berinisiatif untuk membuat secara mandiri. Saat ini banyak video bereda tentang tata cara pembuatan hand sanitizer. Mery menjelaskan, hal  ini boleh dilakukan masyarakat, asal masyarakat paham tata caranya, tidak sekadar melihat video lalu membuat, tetapi juga memperhatikan takaran dan komposisi agar hand sanitizer aman digunakan di kulit.

Tak hanya itu, merebaknya Covid-19 memang membuat sebagian masyarakat ketakutan. Terlebih tingginya angka kematian akibat virus ini. Menurut Mery, kematian yang tinggi ini disebabkan oleh penderita yang memiliki riwayat penyakit sebelumnya, sehingga ketika seorang pasien telah memiliki penyakit awal, maka datangnya Covid-19 semakin memperburuk keadaannya. Mery juga mendukung  imbauan pemerintah untuk mengisolasi diri selama 14 hari, agar virus tidak semakin menyebar ke orang lain.

"Virus bisa berpindah-pindah ke orang, nggak apa-apa dipisahkan sementara. Kalau merasa sakit di rumah aja dulu, kalau tambah parah imunnya ditingkatkan biar nggak nular atau dikenal dengan sosial distancing Isolasi sementara. Kalau merasa batuk segera ke fasilitas kesehatan dan jangan ditahan di rumah. Kalau misalkan ada tetangga yang menunjakkan ciri-ciri COVID19, sebaiknya disarankan memeriksakan diri ke RS rujukan PIE penyakit infeksi emerging," ungkapnya. (a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook