PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Menjelang penerimaan peserta didik baru (PPDB), warga Meranti Pandak, Rumbai, kembali menyuarakan, di wilayah ini sangat memerlukan bangunan sekolah SMP. Saat ini tidak ada satupun SMP di wilayah tersebut.
Seperti disampaikan Ketua Fraksi Partai Demokrat Aidil Amri, bahwa permintaan ini pernah disampaikan warga Meranti Pandak pada awal 2021 lalu saat menggelar reses. Dan Kepala Disdik Ismardi Ilyas merespon baik, dengan mengatakan akan melakukan kajian dan memprioritaskan untuk merealisasikan keinginan warga.
"Makanya, dari keinginan warga yang masih berharap inilah kami tagih janji Kadisdik untuk merealisasikannya," tutur Aidil kepada wartawan.
Sebagaimana diketahui, PPDB tahun 2022 sudah semakin dekat. Namun, masih banyak masyarakat Kota Pekanbaru yang mengeluhkan anaknya yang tamat SD tahun ini mau ke mana dilanjutkan, dengan kondisi Pekanbaru sangat kekurangan SMP.
Disampaikan Aidil, dari data dinas, jumlah SMPN yang ada di Kota Pekanbaru daya tampung setiap tahunnya tidak pernah bisa menampung lulusan SD yang ada. Ditambah lagi kondisi ekonomi masyarakat saat ini cukup mengalami kesulitan akn dampak Covid-19, sehingga untuk melanjutkan ke sekolah akan sulit.
"Keluhan warga ini hampir tiap hari disampaikan ke kami. Katanya SDN ada yang dimerger jadi SMPN. Mana janji Kadisdik untuk merger SD ke SMP itu," tegasnya.
Disampaikan Aidil lagi, data dinas, bahwa jumlah SMP yang berada di Kota Pekanbaru adalah sebanyak 149 sekolah. Di antaranya terdapat 44 SMPN. Namun penyebarannya tidak rata di 15 Kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru. Termasuk di Kelurahan Meranti Pandak, Rumbai. "Kondisi ini sudah sejak beberapa tahun terakhir disuarakan masyarakat ke disdik, tapi belum juga direalisasikan, harus menunggu berapa tahun lagi," tanyanya.
Untuk itu, ditegaskan anggota Komisi I ini, harusnya Disdik Pekanbaru yang dipimpin Ismardi Ilyas, sudah bisa merealisasikan SMPN di Meranti Pandak, dengan rencana merger itu.
Diungkapkan Aidil, padahal Wali Kota Pekanbaru sudah memberikan kewenangan kepada Kadisdi Ismardi Ilyas, namun dinilainya tidak ada action sama sekali.
"Pak Wali Kota Firdaus MT sudah menunjuk Ismardi sebagai Kadisdik. Dituntut harus berinovasi dan punya terobosan. Jangan hanya pandai teori, dan buat masalah saja. Belum selesai masalah SDN 01 dijadikan pasar, kini PR SMPN di Meranti tak terealisasi," tegasnya kesal kepada Kadisdik.
Dikatakan Aidil, dirinya yakin dari janji untuk membangun sekolah baru seperti yang dikatakan sebelumnya belum ada satu pun yang terealisasi. Begitu juga soal merger untuk menampung lulusan SD yang ada di Pekanbaru nantinya.
Ditegaskan Aidil lagi, jelang masa akhir periodesasi Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT dan Wakil Wali Kota Ayat Cahyadi, disdik harusnya punya catatan baik terhadap dunia pendidikan di Kota Pekanbaru, bukan malah sebaliknya.
"Kami minta Pak Wali Kota mengevaluasi kadisdik secara serius. Mau dibawa ke mana pendidikan di kota ini, dengan cara memimpin seperti ini," ungkapnya.
Dilanjutkannya, belum lagi laporan sejumlah kepala sekolah yang banyak diterimanya. "Banyak catatan buruk yang dilakukan Kadisdik yang dilaporkan kepala sekolah, ini?," tegasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru Ismardi Ilyas melalui handphone nya tidak bisa menyambung, karena handphone tidak aktif.(lim)
Laporan AGUSTIAR, Kota