PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Titian Meranti terus melakukan promosi adanya potensi 4 tempat yang bisa dijadikan objek wisata yang berada di lingkungannya.
Keempat tempat itu adalah Vihara Dewi Samudera Sakti, Kota Nelayan, spot belanja souvenir dan kuliner Jembatan Siak IV, serta RTH connecting Polairud Polda Riau.
Ketua Pokdarwis Titian Meranti, Khaidir Idrus SIP MSi mengatakan, keempatnya berada di Kelurahan Meranti Pandak Kecamatan Rumbai, Pekanbaru.
"Tentunya dukungan semua pihak sangat diharapkan demi terwujudnya mimpi ini, dukungan pemerintah kota dan pemerintah provinsi dan investor serta CSR perusahaan besar di Provinsi Riau, yang dapat dapat meningkatkan pemberdayaan dan ekonomi masyarakat setempat (UMKM) dan ekonomi kreatif serta PAD," katanya, Kamis (19/8/2021).
Salah satu cara yang dilakukan adalah lewat pengenalan kepada mahasiswa yang sedang melaksanakan kuliah kerja nyata. "14 Agustus lalu, kami melaksanakan perjalanan menyusuri Sungai Siak untuk merekam video dan pengambilan view rancangan kawasan wisata yang dimulai di Vihara Dewi Samudra Sakti di RW 9 dan berakhir di RTH+ Polairud Polda Riau yang didampingi oleh Pokdarwis Titian Meranti dan Polair Polda Riau," ujarnya
Kegiatan ini didukung penuh dan dibantu oleh Dirpolairud Polda Riau Kombes Pol Eko Irianto SIK, beserta jajarannya. Hal ini dibuktikan dengan kesediaan pihak Polair menyediakan 1 armada speed boat patroli untuk mendukung kegiatan Pokdarwis Titian Meranti dan mahasiswa kukerta Unri.
Kuliah Kerja Nyata Tematik Potensi Desa merupakan program kukerta yang dikembangkan dalam rangka memaksimalkan potesi desa lokasi pengabdian masyarakat.
Keseluruhan program kerja harus dirancang dan dilaksanakan berbasis pengembangan potensi desa. Mahasiswa yang mengikuti program ini harus mengajukan rancangan program kerja.
"Ini merupakan program andalan kami yaitu melaksanakan video shooting pada rencana objek wisata yang sudah dirancang oleh Pokdarwis Titian Meranti," ungkap Endi Irawan sebagai Ketua Kelompok Mahasiswa Kukerta.
Laporan: Fopin A Sinaga (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi