PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - Survei untuk mendata jalan-jalan rusak di Kota Pekanbaru kini sedang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru. Dari data yang didapat nantinya perbaikan akan dilakukan dengan anggaran disiapkan tahun 2021 sebesar Rp16 miliar. Anggaran Rp16 miliar tersebut akan diperuntukkan bagi perbaikan dengan tambal sulam. Di situ juga termasuk biaya operasional dan kebutuhan kegiatan. "Di situ untuk operasional alat berat seperti minyak, dan gaji pegawai. Awal tahun ini kita lagi survei titik mana saja yang bakal diperbaiki," kata Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Kamis (21/1).
Jumlah target tambal sulam pada titik ruas jalan rusak di Pekanbaru tidak jauh dari tahun lalu yakni sepanjang 45 ribu meter bujur sangkar, yang tersebar di 228 ruas jalan dalam kota. Beberapa ruas jalan di Kota Pekanbaru saat ini masih berada dalam kondisi rusak. Kondisinya mulai dari rusak ringan hingga rusak berat. Indra melanjutkan, pada data tahun 2020 terdata sekitar 20 persen dari jumlah total 1.946 ruas jalan yang ada di Kota Pekanbaru dalam kondisi rusak. Ruas jalan rusak itu dominan berada di wilayah Kecamatan Tenayan Raya, Tampan, dan Kecamatan Payung Sekaki.
"Lokasi jalan rusak ini dari statistik kita, terbanyak di Tenayan Raya lebih kurang 30 persen. Kemudian Tampan 18 persen dan Payung Sekaki juga banyak," paparnya. Kerusakan pada jalan-jalan di Pekanbaru dipengaruhi air yang menggenang di median jalan.
Ini akibat drainase tidak lancar. Juga genangan air membuat konstruksi jalan cepat rusak. Pada tahun 2020, untuk biaya tambal sulam sendiri, PUPR menganggarkan mencapai Rp11 miliar lebih pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) murni tahun 2020.
"Perbaikan jalan rusak itu berasal dari dana operasional dan pemeliharaan (OP). Jadi, dana OP itu ada tiga kategori. Pertama, tambal sulam. Kedua, pembukaan jalan baru. Ketiga, pembersihan parit," singkatnya.(azr)
Laporan : M Ali Nurman (Pekanbaru)