Dinas PUPR Keruk Drainase di Kelurahan Bandar Raya

Pekanbaru | Jumat, 21 Oktober 2022 - 08:54 WIB

Dinas PUPR Keruk Drainase di Kelurahan Bandar Raya
Sebuah alat berat milik Dinas PU Kota Pekanbaru melakukan pengerukan aliran air yang dipenuhi semak dan sampah di Jalan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki, Kamis (20/10/2022). Pengerukan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir. (EVAN GUNANZAR/RIAU POS)

PAYUNG SEKAKI (RIAUPOS.CO) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru terus melakukan normalisasi drainase, parit dan sungai. Kali ini pengerukan dilakukan terhadap drainase di Kelurahan  Bandar Raya, Kecamatan Payung Sekaki, Kamis (20/10).

Mandor alat berat long arm dari Dinas PUPR Pekanbaru Edal mengatakan, saat ini pihaknya melakukan pengerukan di parit PU yang berada di wilayah Kelurahan Bandar Raya, Kecamatan Payung Sekaki. Pengerjaan pengerukan akan berlangsung selama dua bulan dengan mengerahkan satu unit alat berat berupa ekskavator.


"Kami perkirakan pengerukan paritnya akan berlangsung sekitar dua bulan. Pengerukan parit PU ini hingga sampai ke Sungai Sibam dengan panjangnya sekitar kurang lebih 8 kilometer," ujar Edal kepada Riau Pos, kemarin.

Ia mengungkapkan,  pe­nge­rukan akan terkendala apabila musim hujan karena alat ekskavator tidak bisa bekerja. Kata Edal, jika telah dilakukan pengerukan maka air akan lancar mengalir dan tidak akan terjadi banjir lagi.

Lebih lanjut dikatakannya, sebelum melakukan pengerukan paritnya di Kelurahan Bandar Raya Payung Sekaki. Dinas PUPR  juga telah melakukan normalisasi Sungai Sail sepanjang 2,5 kilometer.

"Ke dalam parit PU ini yang kami keruk sekitar 1-2 meter. Sementara lebar parit 7-8 meter. Karena parit ini telah terjadi pendangkalan," pungkasnya.

Sementara itu, S Parulian Nainggolan Ketua RT 5 RW 3 Kelurahan Bandar Raya, Kecamatan Payung Sekaki mengatakan, sangat senang dengan dilakukan pengerukan di parit PU. Pasalnya, bisa mencegah terjadinya banjir apabila musim hujan.

"Di sini kerap terjadi banjir apabila musim hujan karena telah terjadi pendangkalan. Mudah-mudahan dengan adanya pengerukan ini tidak lagi terjadi banjir. Apalagi rata-rata mata pencarian masyarakat disini adalah menanam lengkuas. Apabila musim hujan dan banjir maka akan gagal panen," ujar S Parulian Nainggolan.

Lebih lanjut dikatakannya, selama ini di parit PU ini, apabila musim hujan maka air akan melimpah yang disebabkan oleh banyaknya tumpukan sampah, dan pendangkalan parit.

"Selain itu kami masyarakat sini juga berharap dan meminta agar di parit PU ini juga bisa dibuat turap. Dan rutin dikeruk atau dibersihkan sekali enam bulan atau sekali setahun," ungkapnya.(dof)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook