2023, Guru Honorer Tak Lagi Mengajar

Pekanbaru | Jumat, 21 Oktober 2022 - 08:36 WIB

2023, Guru Honorer Tak Lagi Mengajar
ISMARDI ILYAS (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas menyebutkan mulai 2023 tidak ada lagi guru honorer yang mengajar di sekolah-sekolah negeri. Itu artinya, mulai tahun depan, Pemko Pekanbaru tidak lagi menganggarkan insentif atau gaji untuk guru honorer.

"Mulai tahun depan tak ada dianggarkan lagi untuk guru honorer GTT (guru tidak tetap, red) itu. Mulai tahun 2023 mendatang tidak ada yang namanya guru honorer yang mengajar di sekolah," ujar Ismardi kepada Riau Pos, Kamis (20/10).


Sebagai gantinya, jelas Ismardi, para guru honorer telah masuk daftar pendataan penjaringan untuk penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja ( P3K). Di mana jumlah yang mendaftar mencapai sebanyak 2.500 guru.

Namun demikian, Ismardi mengatakan  ia tidak menjamin semua guru yang telah mendaftar bakal lulus semuanya. "Semua guru honorer yang didaftarkan kepala sekolah (ke P3K, red) saya setujui semuanya. Untuk kelulusan, ya tupoksinya pemerintah pusat. Ditunggu saja kabar pengumumannya," ujar Ismardi.

Dijelaskannya, program P3K sangat positif, di mana akan menaikkan status guru honorer tersebut. Ia mencontohkan, semula para guru honorer tersebut mendapatkan isentif atau gaji sebesar Rp2 juta. Maka, ketika lulus di P3K, guru tersebut bisa mendapatkan gaji lebih besar dari gaji honorer. Hanya yang membedakan dengan guru pegawai negeri sipil (PNS) adalah tidak mendapatkan tunjangan pensiun. "Bisa saja sampai Rp4 jutaan kalau sudah lulus menjadi guru P3K. Sudah hampir sama dengan gaji guru PNS. Bedanya tak ada tunjangan pensiun dan tak bisa jadi kepala sekolah saja. Guru status P3K hanya mengabdikan jadi guru pendidik," terangnya.

Sementara itu, bagi guru honorer yang tidak lulus P3K, dikatakan Ismardi tidak akan mendapatkan dukungan isentif lagi dari pemerintah. Pemerintah, lanjut Ismardi, tidak akan menganggarkan isentif atau gaji untuk guru honorer.

"Karena kebijakan tersebut merupakan instruksi pemerintah pusat. Di mana tidak ada guru honorer lagi mulai tahun depan," tegasnya.

Meski keberadaan guru honorer sangat diperlukan lanjut Ismardi, namun hal itu sudah tidak dapat ditawar tawar lagi. Artinya sekolah dilarang memiliki guru honorer lagi.

"Kita berharap semua yang terdaftar di P3K ya bisa masuk semua. Jika tidak ya tidak dapat mengajar lagi di sekolah, karena tidak ada lagi guru honorer yang diperbantukan di sekolah mulai tahun 2023," katanya lagi.

Terkait adanya kabar bawah masih ada guru honorer yang belum didaftarkan untuk ikut P3K tersebut, Ismardi katakan bisa dipertanyakan ke pihak kepala sekolah. Sebab data guru yang ikut P3K yang masuk ke Disdik Pekanbaru berdasarkan rekomendasi atau data pihak sekolah.

"Ya mestinya guru aktifnya juga, kalau merasa tak masuk daftar guru P3K, ya itu pertanyakan saja ke kepala sekolah," katanya. Ismardi Ilyas yang tidak menjelaskan berapa banyak guru honorer Pekanbaru yang belum terdaftar jadi guru P3K.(yls)

Laporan JOKO SUSILO, PEKANBARU

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook