Harimau Mangsa Ternak Warga

Pekanbaru | Jumat, 21 September 2018 - 13:30 WIB

Harimau Mangsa Ternak Warga
DISELAMATKAN: Anak harimau sumatera yang diselamatkan warga, beberapa waktu lalu. Kini harimau kembali memasuki Desa Teluk Nibung, Indragiri Hilir.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - HARIMAU sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) diduga telah memasuki pemukiman warga di Desa Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir. Itu terbukti dengan ditemukannya sejumlah jejak kaki kucing besar itu. Warga pun mulai khawatir.

 

Baca Juga :Drainase Pasar Induk Harus Segera Dibangun

Sapi dan Kambing Jadi Sasaran

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono mengatakan, pihaknya telah menelusuri jejak-jejak harimau itu. Tim sudah diturunkan ke sana. Tak hanya jejak yang ditemukan, tapi harimau juga sempat memangsa sejumlah ternak sapi dan kambing warga.

 

“Tim kami masih terus melakukan penelusuran di sana. Hasil pengecekan (jejak-jejak telapak kaki) diduga satu ekor harimau dewasa,” kata Haryono saat dihubungi, Kamis (20/9).

 

Penelusuran tersebut kata dia, berawal dari laporan masyarakat Desa Teluk Nibung. Informasi itu, menyebut bahwa warga beberapa kali mendengar auman harimau pada awal pekan ini. Warga juga melihat jejak telapak kaki si raja rimba tersebut yang menyebar di sejumlah titik.

 

Selain itu, dari keterangan warga setempat, Haryono mengatakan sedikitnya enam ekor ternak warga yang dimangsa harimau. Itu terdiri dari tiga ekor sapi dan tiga ekor kambing.

 

Hingga kini, kata dia, tim BBKSDA Riau Resort Pekan Heran, masih berada di lokasi untuk terus memantau pergerakan satwa tersebut. Haryono menuturkan timnya fokus pada penyelamatan masyarakat dan satwa harimau.

 

Untuk itu, pihaknya terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan perburuan, termasuk melukai satwa yang dilindungi undang-undang tersebut.

 

“Tim kita juga terus mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan melukai atau membunuh harimau itu. Kami mohon kepada masyarakat jika melihatnya, sampaikan saja ke tim kita,” jelasnya.

 

Dia juga meminta kepada kepala desa untuk membantu membuat papan pemberitahuan kemunculan satwa tersebut. Pihaknya meminta masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.

 

Kemunculan harimau di Kabupaten Indragiri Hilir kerap terjadi. Masih teringat jelas kisah Bonita, harimau betina remaja muncul di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir pada awal tahun 2018 ini.

 

Pencarian Bonita menjadi sejarah pencarian dan penangkapan harimau terlama di Indonesia, setelah berhasil ditangkap pada April atau empat bulan setelah satwa itu terdeteksi di kawasan perkebunan sawit PT THIP.

Bahkan, sebelum ditangkap, Bonita sempat menghabisi seorang karyawan perusahaan asal Malaysia tersebut, Jumiati dan seorang warga yang bernama Yusri.

 

Kemunculan kembali harimau itu tentu bukan sebuah kebetulan, karena tidak jauh dari lokasi tersebut terdapat rumah harimau landskap Suaka Margastwa Kerumutan. Diperkirakan sebanyak lima ekor harimau hidup di lokasi tersebut.(dal)

(Laporan SARIDAL MAIJAR, Pekanbaru)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook