PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP pernah menyebut akan mengumpulkan para kepala sekolah (kasek) tingkat SD dan SMP membahasa persoalan LGBT. Namun Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru mengaku belum tahu jadwal pasti pertemuan tersebut.
Sekretaris Disdik Pekanbaru Muzailis menyebutkan, pihaknya selalu siap untuk berkoordinasi dengan para kepala sekolah jika dipanggil Pj Wako untuk membahas soal antisipasi LGBT masuk sekolah.
Namun sampai kemarin, ia sebutkan Disdik Pekanbaru masih belum mendapatkan jadwal kepastian pertemuan tersebut. "Informasi soal akan pengumpulan para kepala sekolah memang sudah mengetahui ya, namun masih menunggu jadwal pastinya kapan itu yang masih belum ada," kata Muzailis, Selasa (20/6).
Sebelumnya, Muzailis menyebutkan Disdik sudah menelusuri dan melakukan kroscek pada semua SD, dan dia menyimpulkan bahwa tidak ada guru SD yang melakukan razia ponsel peserta didik SD dan mengungkap grup WA anak didiknya. "Tidak ada grup LGBT untuk anak SD di Pekanbaru ini. Sudah kami kroscek di semua sekolah SD," tuturnya.
Sementara itu, isu soal LGBT yang mengancam tatanan kehidupan masyarakat Kota Pekanbaru sudah beredar luas di tengah masyarakat Pekanbaru. Masyarakat berharap Pemko Pekanbaru segera melakukan langkah-langkah kongkrit untuk memberantas LGBT.
"Kabarnya kepala sekolah SD, SMP baik negeri dan swasta akan dikumpulkan. Ini penting untuk segera direalisasikan, jangan sampai terlambat menyikapi soal LGBT yang menyentuh sekolah," ungkap Dani, salah satu warga Pekanbaru, Selasa (20/6).
Ia beranggapan pernyataan Pj Wako yang akan mengumpulkan kepala sekolah tersebut mesti direalisasikan secepatnya. Jangan sampai permasalahan dan isu yang tidak terbukti kepastiannya tersebut dibiarkan menjadi bahan topik perbincangan di masyarakat. Sebagai orang tua peserta didik dirinya mengaku sangat resah juga gelisah tentang isu LGBT di sekolah.
"Intinya bukan ada atau tidak grup LGBT di SD, SMP maupun tingkat SMA, tetapi kami ingin melihat solusi yang tepat yang akan diambil walikota, karena rencananya akan mengumpulkan para kepala sekolah. Tetapi kan belum sampai sekarang," tambahnya.(ilo)