PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Hingga saat ini, belum sepenuhnya guru di Pekanbaru melakukan penyuntikan vaksin. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru bakal memberikan sanksi terhadap guru yang enggan melakukan vaksinasi Covid-19.
Data dari Disdik Kota Pekanbaru lebih dari seribu guru yang belum melakukan vaksinasi. Mereka terdiri dari guru negeri maupun swasta.
"Belum vaksin semua. Ada sanksi yang bakal diberikan kalau nanti ada (guru, red) yang membandel,"kata Kepala Disdik Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas, Ahad (20/6).
Ia mengungkapkan, untuk sanksi yang bakal diberikan, pihaknya masih melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat. Ia tidak bisa memberikan sanksi begitu saja. Harus ada persetujuan dari pemerintah pusat. "Cuma sanksi belum tau seperti apa. Semua guru harus vaksin. Kecuali ada yang tidak divaksin karena penyakit bawaan,"ungkapnya.
Menurutnya, lebih seribu guru yang belum divaksin. Sebagian besar dari sekolah swasta. Sementara untuk guru sekolah negeri rata-rata sudah divaksin, kecuali yang memiliki penyakit penyerta. Total ada 11.000 guru di Pekanbaru yang diajukan sebagai penerima vaksin.
Ismardi mengaku, pihaknya telah menyurati sejumlah sekolah untuk percepatan vaksinasi guru. Pihak sekolah diminta mengirimkan data guru yang telah dan belum menjalani vaksinasi Covid-19.
"Kami sudah menyurati sekolah-sekolah. Kami juga mendata kenapa mereka tidak vaksin,"terangnya.
Menurutnya, sejumlah guru masih enggan untuk melaksanakan vaksinasi. Bahkan dikatakan Ismardi, ada satu sekolah swasta yang belum divaksin.
"Ada doktrin, keyakinan mereka entah iya entah tidak corona ini. Secara aturan kami sampaikan untuk ikut vaksin,"tutupnya.(ali)