Temukan Istri Tergantung di Kamar Mandi

Pekanbaru | Selasa, 21 April 2020 - 08:31 WIB

Temukan Istri Tergantung di Kamar Mandi
Unit Reskrim Polsek Limapuluh melakukan olah TKP gantung diri Noferina Zebua di Perumahan Jondul, Tanjung Rhu, Limapuluh, Pekanbaru, Ahad (19/4/2020).(POLSEK LIMAPULUH FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sepasang suami istri yang tinggal di Jalan Lokomotif, Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru, terlibat pertengkaran. Akibatnya, insiden tak terduga terjadi. Sang istri ditemukan tewas tergantung di kamar mandi. Sontak peristiwa itu membuat warga sekitar rumah berkerumun menyaksikan kejadian tragis, Ahad (19/4) siang itu.

Kapolres Pekanbaru Kombespol Nandang Mu’min Wijaya melalui Kapolsek Limapuluh Kompol Sanny Handytio mengungkapkan, pihaknya mendapat informasi pukul 15.30 WIB. "Awalnya korban bersama suami bertengkar. Korban membanting foto, lalu ke kamar mandi dan suami pergi. Setelah pulang dicari si istri dan ditemukan sudah tewas tergantung di ventilasi kamar mandi," ucapnya pada Riau Pos, Senin (20/4).


Korban yang diketahui bernama Noferina Zebua (26) itu tewas di ventilasi kamar mandi, dengan kondisi terlilit kain panjang pada leher. Ia pertama kali ditemukan oleh suaminya Ad Mudasir (32).

"Saat itu suami korban pulang ke rumah sekitar pukul 13.30 WIB. Korban dipanggil dan dicari karena kondisi rumah yang terlihat sepi, saat membuka pintu kamar mandi ditemukan korban sudah tidak bernyawa," ucapnya.

Melihat kondisi sang istri yang tergantung terlilit menggunakan kain panjang, sontak membuat suami korban kaget dan memanggil tetangga untuk meminta bantuan. Tetangga pun datang untuk membantu membuka lilitan tali yang menggantung leher korban.

Selanjutnya, suami korban langsung membawanya ke rumah sakit Petala Bumi mengunakan sepeda motor bersama dengan salah satu tetangganya. Lalu dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Riau.

"Kami dapat laporan dari pihak Rumah Sakit Bhayangkara ada korban gantung diri sekitar pukul 15.30WIB. Kami langsung turun lakukan pengecekan dan olah TKP," paparnya.

Dijelaskan Sanny, korban pun dilakukan otopsi. Hasil dari otopsi tidak ada kekerasan. "Jadi, saat bertengkar tidak terlibat kekerasan hanya adu mulut. Pasangan tersebut belum mempunyai anak. Korban sudah diserahterimakan ke pihak keluarga dan dikebumikan di daerah Sumut," ungkapnya.

Kemudian, berdasarkan olah TKP pun tidak ada unsur pidana. "Sudah diperiksa di Rumah Sakit Bhayangkara, hasil otopsi memang murni karena gantung diri. Mati lemas. Diduga karena depresi," urainya.

Pun katanya, berdasarkan keterangan saksi di sekitar rumah korban, korban sempat berteriak seperti orang bertengkar dengan suaminya. Sanny mengatakan, korban belum memiliki anak, dan jenazah korban sudah diambil keluarga guna dimakamkan.(ade)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook