PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tradisi Petang Megang akan diawali dengan ziarah ke makam Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah, yang dikenal juga dengan Marhum Pekan. Makam itu berada di sekitaran kompleks Masjid Raya Pekanbaru.
Marhum Pekan merupakan sultan ke-5 Kerajaan Siak Sri Indrapura (1780-1782 M). Juga pendiri Kota Pekanbaru. Petang Megang atau Petang Balimau tahun ini akan dipusatkan di Rumah Tuan Kadi yang ada di tepian Sungai Siak.
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pekanbaru Dra Hj Masriya. Dia menyebut tidak ada yang berbeda dengan pelaksanaan petang megang sebelumnya. Hanya ditiadakannya lomba menangkap itik di Sungai Siak, karena pertimbangan berbagai hal.
"Pemko Pekanbaru tahun 2023 ini dipastikan kembali melaksanakan tradisi Petang Megang atau Petang Balimau. Dilaksanakan satu hari sebelum Ramadan. Rangkaiannya masih sama seperti sebelumnya, hanya menangkap itik saja yang tidak ada,"ujar Masriya kepada Riau Pos kemarin.
Dia menjelaskan, rangkaian kegiatan Petang Megang yang diawali dengan berkumpul di Masjid Raya Pekanbaru. Sekitar pukul 15.00 WIB, Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP sudah tiba di masjid tersebut bersama dengan kepala dan ASN OPD Pemko Pekanbaru lainnya. Sebagian masyarakat Kota Pekanbaru juga ikut mengiringi dalam rombongan tersebut.
"Semua orang berkumpul di Masjid Raya Pekanbaru di Senapelan tersebut. Di awali dengan melaksanakan ziarah di makam Marhum Pekan,"ungkapnya. Kegiatan ziarah tersebut dijadwalkan sampai waktu
azan asar. Setelah itu melaksanakan salat asar berjemaah.
Setelah melaksanakan salat berjemaah tersebut, rombongan bergeser menuju ke tepian Sungai Siak. Atau tepatnya berkumpul di area pekarangan Tumah Tuan Kadi. "Selanjutnya menuju ke Rumah Tuan Kadi, di sana nanti akan ada rangkaian yang lain. Masyarakat dan anak-anak yang sudah menunggu di sana untuk melakukan permainan rakyat yang Ketika sampai di sana Muflihun akan melakukan berbagai rangkaian kegiatan lainnya seperti prosesi dengan memandikan anak-anak yatim. "Nanti ada memandikan anak yatim di tepian Sungai Siak baru dilanjutkan permainan rakyatnya seperti bermain gasing, engrang dan banyak lagi ada sekitar 10 permainan tradisionalnya,"terangnya.(ilo)
Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru