PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- ASA ruas jalan tol Pekanbaru-Dumai (Permai) bisa dilalui pada mudik Idulfitri 2020 ini bukan saja keinginan masyarakat Riau khususnya. Pemerintah pusat pun menginginkan hal serupa. Optimisme dan dorongan pun disampaikan langsung Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit. Dorongan ini pun dijawab dengan kerja keras PT Hutama Karya (Persero) melalui anak perusahaannya PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) guna menggesa penyelesaian pekerjaan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengawali kunjungan kerja Presiden RI Ir Joko Widodo dengan meninjau ruas tol Pekanbaru-Dumai (Permai), Kamis (20/2). Bahkan, menteri nyentrik ini pun langsung menjajal ruas tol dari gerbang Pekanbaru menuju seksi terakhir di Dumai via darat menggunakan tujuh mobil rombongan. Sebelumnya, Kamis pagi, Menteri LHK RI Siti Nurbaya Bakar yang meninjau Tahura Minas. Kedua menteri ini mengawali rencana kunjungan kerja Presiden RI yang tiba di Pekanbaru kemarin sore dan akan meninjau beberapa program strategis nasional di Bumi Lancang Kuning. Salah satunya ruas tol Pekanbaru-Dumai yang dikabarkan bakal diresmikan Jumat (21/2) pagi. "Ya, ini masih di perjalanan. Ninjau bersama Pak Menteri (Basuki Hadimuljono, red). Sudah hampir sampai Dumai," kata Plt Kadis PUPR Provinsi Riau Taufiq Oesman Hamid kepada Riau Pos, Kamis sore.
Disinggung apakah Tol Permai bakal diresmikan Presiden pagi ini, Taufiq belum dapat memastikan. Karena sepenuhnya kebijakan pemerintah pusat. Perjalanan darat rombongan Pak Bas (sapaan akrab Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono, red) meninjau ruas tol Pekanbaru-Dumai (Permai) terhenti. Ia turun mobil dan melihat kondisi perkerasan tanah di salah satu trase pada seksi 2. Perbincangan pun dilakukan bersama jajaran Hutama Karya, BUMN yang mengerjakan ruas jalan tol.
Asa ruas tol bisa beroperasi menyambut arus mudik Idulfitri pada April-Mei nanti pun semakin optimis. Dirut PT Hutama Karya Bintang Perbowo dan Direktur Utama PT Hutama Karya Infrastruktur Aji Prasetyanti turut mendampingi. Juga mendampingi Kepala BPJT Danang Parikesit dan Plt Kadis PUPR Riau Taufis Oesman Hamid. Rombongan berhenti di seksi 2, yang menghubungkan Minas-Kandis. Terdiri dari 2 A, B, C dan D. Panjang ruas ini 24 kilometer. Progresnya 99,83 persen lahan dan 90 persen konstruksi.
"Ini kita lihat, menurut beliau-beliau (HK, red) ndak semua begini (perkerasan dan masih tanah, red). Kalau tinggal satu ini (Seksi 2 D, red), in sya Allah April bisa (operasional, red)," kata Pak Bas di sela tinjauan menjawab apakah Tol Permai tuntas pada April ini.
Menurutnya, pekerjaan yang terlihat dengan adanya gundukan tanah di ruas tersebut adalah preloading. Kegunaannya pun dijelaskan Menteri PUPR, untuk menekan tanah dan dalam sepekan sudah bisa diratakan untuk kemudian diaspal sesuai pekerjaan jalan tol. Pak Bas pun menjelaskan tentang kondisi tanah. "Ini kondisinya normal, tanah dasar sudah diganti sehingga di sini tidak perlu diganti, mudah-mudahan tinggal pengerasan," sambungnya.
Atas pekerjaan rumah menggesa preloading di beberapa bagian tersebut. Menteri PUPR pun mempertanyakan kesiapan HKI langsung kepada Dirutnya. Aji Prasetyanti pun mengangguk pertanda pihaknya siap menggesa pekerjaan yang sudah tuntas rata-rata di angka 90 persen. Atau masih ada 10-12 persen konstruksi yang belum selesai.
"Yakin ya? Sebelum Idulfitri sudah operasi semua ya!" pinta Basuki.
Dirut PT HK Bintang Perbowo disinggung instruksi Menteri PUPR tersebut pun tampak bersemangat. “Ahlinya sudah bilang bisa, yakinlah,” ujar Bintang Perbowo.
Basuki Hadimuljono pun mengapresiasi kualitas Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) Ruas Pekanbaru-Dumai (Jalan Tol Permai). "Kualitas pekerjaan HKI di jalan tol ini bagus, saya yakin hasil tes IRI-nya bagus," kata Basuki di hadapan karyawan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI).
Disampaikan Basuki kala dirinya mengunjungi Kantor Proyek HKI Seksi 4 yang terletak di Muajalelo, Desa Pinggir, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis. Tes IRI atau International Roughness Index merupakan parameter yang mengukur tingkat kerataan jalan. Kerataan menjadi salah satu hal yang diukur untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol sesuai dengan Peraturan Menteri PU No. 392/PRT/M/2005. Dalam peraturan tersebut minimum skor tes IRI haruslah kurang dari atau sama dengan 4m/km.
Dalam pertemuan santai tersebut Menteri Basuki juga menyampaikan jika kualitas jalan tol yang dibangun HKI semakin ke arah Dumai semakin bagus. "Saya yakin skor tes IRI-nya di bawah 2 ini," kata Menteri Basuki.
Menanggapi hal tersebut Direktur Operasi II HKI I Wayan Mandia membenarkan dugaan Menteri Basuki tersebut. "Betul pak, tepatnya di angka 1,8," ungkap Wayan.
HKI selaku kontraktor pelaksana Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) ruas Pekanbaru-Dumai (Jalan Tol Permai) sekaligus anak perusahaan dari PT Hutama Karya (Persero) (HK), sebelumnya telah menyampaikan bahwa pembangunan Jalan Tol Permai sudah hampir rampung. Direktur Utama HKI, Aji Prasetyanti menyampaikan bahwa progress konstruksi Jalan Tol Permai secara keseluruhan sudah mencapai rata-rata 90 persen.
Jalan Tol Permai memiliki panjang total 131 km, dan dibagi menjadi 6 seksi yang menghubungkan Pekanbaru, Kandis, Duri hingga Dumai. Sementara itu Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit yang ditemui di gerbang tol Pekanbaru jelang keberangkatan mengungkapkan persiapan dan kunjungan yang dilakukan Menteri PUPR terkait peninjauan RI 1.
"Secara faktual seksi 1 memang paling siap untuk diresmikan, nanti kita tunggu Presiden apakah arahan beliau meresmikan seksi 1 saja atau dua, atau tunggu tuntas sampai seksi enam," beber Danang.
Dilanjutkan Kepala BPJT, kalau keputusan Presiden menunggu selesai secara menyeluruh jalan bebas hambatan sepanjang 131 kilometer tersebut, maka peresmian baru dilakukan nanti. Namun ditekankannya, yang jelas untuk seksi 1 sudah 100 persen clear. "Itu sebelum puasa dioperasikan, tapi kita bisa minta kepada HK untuk membuka tanpa berbayar, karena ini kan ruas penting, kalau Pak Menteri mengizinkan, dan Presiden izin ini bisa dipakai dulu oleh masyarakat," pungkasnya.
Enam Underpass Spesial buat Gajah Liar
Jika di bawah Flyover simpang SKA, Pekanbaru ada underpass yang tak diketahui kegunaannya. Di Tol Pekanbaru-Dumai juga disiapkan underpass. Enam terowongan sekaligus di bangun di sepanjang jalan bebas hambatan sepanjang 131 kilometer ini. Enam underpass ini, diperuntukkan spesial buat gajah liar agar habitatnya tidak terganggu.
Tol Pekanbaru-Dumai, memang berbeda dari bagian ruas tol Transsumatera yang menghubungkan Lampung hingga Aceh. Salah satu yang menarik, karena beberapa wilayah di sepanjang tol ini merupakan habitat gajah. Terkait hal ini, Hutama Karya memastikan tetap terselamatkannya habitat gajah meski ada jalan tol nanti sehingga konstruksi ruas tol tidak hanya dialokasikan bagi pengguna kendaraan roda empat melainkan juga terdapat perlintasan gajah berbentuk underpass. "Underpass perlintasan gajah di ruas ini terbagi menjadi enam perlintasan. Diperkirakan underpass tol Transsumatera dapat dilintasi hingga seratus ekor gajah," kata SEVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Muhammad Fauzan, Kamis.
Underpass dimaksud, pertama berada di Sungai Tekuana lokasinya di seksi 2 dan tidak jauh dari Pusat Latihan Gajah Minas di Kabupaten Siak. Dimana di kawasan ini terdapat sedikitnya 13 gajah sumatera liar. Sedangkan lima perlintasan lainnya berada di Seksi 4, dekat dengan Suaka Margasatwa Balai Raja. Pantauan terakhir Riau Pos akhir tahun lalu, untuk Jembatan Tekuana sudah rampung. Sementara lima terowongan lainnya di Seksi 4 sudah dalam proses pekerjaan dan tinggal konstruksi fisik pada bagian atas atau ruas jalan. Sementara underpass berada di sisi bawah jalan tol. Agar tak mengganggu pengguna jalan, pada bagian jalan dipasang pembatas besi, dan sisi kiri kanan jalan sekitar jembatan digali sebagai parit pembatas.
Tol Permai memiliki fitur unik karena di dalamnya turut dibangun enam underpass untuk perlintasan kawanan gajah. Perlintasan pertama berada di Sungai Tekuana yang lokasinya berdekatan dengan Jalan Tol Permai Seksi 2 (Minas-Kandis Selatan), yang mana posisinya tidak jauh dari Pusat Latihan Gajah Minas di Kabupaten Siak. Di kawasan itu terdapat sedikitnya 13 gajah sumatera liar. Sedangkan lima perlintasan lainnya berada di Jalan Tol Seksi 4 (Kandis Utara-Duri Selatan), dekat dengan Suaka Margasatwa Balai Raja.
"Selain ada underpass untuk gajah, pembangunan Jalan Tol Permai juga memiliki tantangan lain karena di beberapa titik terdapat persinggungan dengan pipa minyak dan gas serta jaringan listrik (powerline) milik PT CPI (Chevron Pacific Indonesia). Alhamdulillah, meski begitu, semua bisa berjalan lancar," terangnya lagi.
Tol Permai memiliki 16 Jembatan, 4 simpang susun, dan 6 underpass yang akan memperlancar aksesibilitas serta perjalanan dari dan menuju ke arah Dumai, Riau. Tol dengan lebar lajur utama sebesar 3,6 meter untuk tiap lajur ini dilengkapi dengan 7 Gerbang Tol (GT) yaitu GT Pekanbaru, GT Minas, GT Kandis Selatan, GT Kandis Utara, GT Duri Selatan, GT Duri Utara, GT Dumai.(ted)
Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru