Meranti Ditawarkan Jadi Kota Jaringan Gas

Pekanbaru | Senin, 21 Januari 2019 - 15:15 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kabupaten Kepulauan Meranti ditawarkan menjadi kota jaringan gas. Sehingga, daerah yang menghasilkan gas ini, bisa didistribusikan ke rumah-rumah masyarakat. Namun itu tergantung persetujuan pemerintah setempat.

    Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Riau, Indra Agus Lukman mengatakan, Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas (Migas), sudah memberi lampu hijau untuk pembentukan jaringan gas. Sebab, di Meranti terdapat blok yang menghasilkan gas yakni Malacca Straits.

   “Kita harapkan dengan adanya rencana ini, minimal gas di sana bisa terkelola dengan baik. Karena gas ini bisa dikelola dengan berbagai sistem. Misalnya gas elpiji dan jaringan gas yang didistribusikan ke rumah-rumah warga,” katanya, kemarin.
Baca Juga :Ingatkan Kepala Daerah Jaga Kamtibmas

    Indra mengatakan, BPH Migas melihat potensi gas di Blok Malacca Straits bisa untuk memenuhi kebutuhan gas di pulau tersebut. Karena kebutuhan gas untuk membangun jaringan gas berkisar 1-3 MMBTU. 

    “Kita sudah koordinasi dengan BPH Migas terkait rencana ini. Dan menurut pandangan BPH Migas, Kota Tebing Tinggi, Kepulauan Meranti ada potensi untuk dikembangkan jaringan gas, yang gasnya dari Malacca Straits,” paparnya.

   Kata Indra, kebutuhan untuk jaringan gas ini tidak terlalu besar. Hanya memanfaatkan sisa penggunaan gas untuk PLTG yang diperoleh dari Blok Malacca Straits.    “Untuk jaringan gas ini tak butuh gas besar. Beda dengan kalau kita mau bangun pembangkit listrik harus besar,” jelasnya.

   Ditanya kapan jaringan gas di Kepulauan Meranti ini diwujudkan, Indra mengatakan untuk membangun ini prosesnya panjang. Namun, kalau tahun ini dimulai, pada 2020 jaringan gas sudah bisa dinikmati warga Meranti.

   Karena menurutnya, untuk membangun jaringan ini perlukeamanan tinggi. Kalau pun jaringan yang membangun adalah BUMN, tapi tetap yang punya kendali Pemkab Meranti dan Pemprov Riau.

   Selain potensi gas, kata Indra, pertimbangan BPH Migas bangun jaringan gas di Meranti karena konsep kotanya di sana masih dalam penataan. Sehingga lebih mudah membangun jaringan dibanding kota padat penduduk.

   “Kalau kotanya baru ditata, mudah untuk membangun jaringan. Beda dengan Pekanbaru, sudah padat penduduknya, baru dibangun jaringan gas. Kalau teman-teman BPH Migas, melihatnya seperti itu,” ujarnya.(dal)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook