PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau tengah melakukan evaluasi terhadap persoalan pendidikan. Khususnya mengenai permasalahan yang terjadi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Dari hasil evaluasi bersama Dinas Pendidikan Provinsi, dewan melalui Komisi V yang membidangi pendidikan sepakat untuk menambah ruang kelas baru (RKB) dan mebel.
Hal ini sebagaimana disampaikan Wakil Ketua Komisi V Karmila Sari kepada Riau Pos, Rabu (19/10).
Dikatakan dia, memang untuk penganggaran penambahan RKB dan mebel berasal dari APBD provinsi dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Di mana masing-masing sekolah mendapat tambahan satu hingga dua RKB. Namun yang paling banyak ialah penambahan mebel.
"Yang lebih di-support itu mebel sementara lebih kesana. Kalau itu ada di (APBD) perubahan 2022 dan lebih banyak dianggarkan pada APBD murni 2023," sebut Karmila.
Dikatakan dia, sebelumnya memang sempat ada rencana penambahan SMA negeri, khususnya di Kota Pekanbaru. Namun pembangunan sekolah baru tersebut urung dilaksanakan.
Hal ini karena lebih kepada pertimbangan persiapan. Seperti persiapan pembangunan dan keuangan, kesiapan tenaga kerja dan kesiapan lainnya. Termasuk juga persoalan waktu yang seharusnya bila memang ada penambahan sekolah, sudah harus rampung pada Oktober 2022 ini.
"Kalau sekarang Dapodiknya gimana? Jadi setelah berbegai pertimbangan akhirnya enggak jadi. Bukan karena enggak ada yang daftar. Mungkin pak gubernur berpikir dengan anggaran yang ada, membuka sekolah baru kan banyak prosesnya. Sementata disatu sisi, kita belum tau jelas penambahan DAK pusat," paparnya.
Sementara, solusi yang diberikan adalah penambahan jumlah rombongan belajar perkelas. Seperti 36 orang menjadi 40 orang. Sehingga siswa yang tidak tertampung, bisa dimasukan di sekolah negeri yang masih memiliki jumlah siswa 36 orang perkelas. Sehingga yang paling dibutuhkan ialah penambahan mebel.
"Dengan kondisi sekarang mungkin sampai 40 satu rombelnya karena kondisi saat ini. Tambah lagi setiap perubahan masuk ke dapodik. Yang paling penting penambahan RKB dan meubeler," pungkasnya.(nda)