KOTA (RIAUPOS.CO) --Hingga kini pembangunan pasar induk Pekanbaru di Jalan Soekarno- Hatta, Kecamatan Tampan belum juga selesai. Padahal, sudah berjalan sekitar dua tahun sejak awal pembangunan. Pemko Pekanbaru diingatkan untuk segera mencari solusi agar pasar induk cepat selesai.
Lambatnya pembangunan pasar induk ini menjadi perhatian kalangan DPRD Pekanbaru. Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri SE mengungkapkan, pihaknya sangat menyayangkan belum ada perkembangan berarti terhadap pasar induk. Apalagi saat ini sudah masuk pertengahan 2019. Azwendi minta pemko bisa bersikap tegas terhadap investor pasar induk.
‘’Mestinya, dari apa yang terjadi saat ini sudah ada sikap tegas yang diberikan kepada pihak kontraktor. Carilah pihak ketiga yang profesional. Jangan asal menangkan saja,” kata Azwendi, Senin (17/6).
Dengan kondisi saat ini dia juga berharap pemerintah kota jangan terlalu santai dalam proses pembangunan pasar induk, karena waktu terus berjalan. “Kemarin kami sudah tegur soal perpanjangan kontraknya. Tapi sampai sekarang masih belum juga selesai. Sedangkan masyarakat memerlukan pasar induk ini,” tambahnya.
Begitu juga dengan nasib pedagang yang sampai saat ini masih berjualan di tempat yang belum layak. “Pasar yang disediakan pemerintah tidak juga maksimal. Maka dari itu pemerintah harus segera ambil sikap tegas jangan diam. Jangan tidur. Jika ada investor yang profesional, saya rasa carilah,” tegas Azwendi.
Disebutkan Azwendi, ini bertujuan untuk Kota Pekanbaru agar lebih terkoordinir dengan baik. Tidak lagi berserakan pedagang-pedagang di pasar tumpah hingga malam hari dan menimbulkan kerawanan. “Banyak dampaknya jika ini kita biarkan. Siapa yang mau menanggung sebab ataupun akibat dari hal tersebut, tentu Pemko,” paparnya.
Makanya dia meminta wali kota tegas ataupun dinas terkait harus tegas. “Masyarakat perlu kepastian. Kami minta semua profesional dalam bekerja,” tuturnya.
Oleh karena itu, pihaknya juga kembali akan menjadwalkan hearing baik dengan pemko sekaligus memanggil pihak kontraktor pasar induk. “Kami tidak mau hanya perang statement, dan kita mau bukti dari semua ini. Nanti kami panggil hearing mereka,” tutupnya.
Pemko Optimis Selesai Tepat Waktu
Sementara itu, dikonfirmasi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengaku optimistis pasar induk bisa selesai tepat waktu. Sejak dua bulan lalu pembangunan sudah berjalan kembali.
‘’Kami masih optimis. Dari penghitungan yang dilakukan, masa pekerjaan masih mencukupi. Kami minta dukungan semua pihak agar ini rampung,’’ kata dia kepada Riau Pos melalui sambungan telepon, Selasa (18/6).
Sebelumnya, pengerjaan pembangunan Pasar Induk Pekanbaru sempat terhenti sejak November 2018 lalu. Kala itu Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT sampai meminta DPP menggelar rapat evaluasi dan tak menutup kemungkinan pemutusan kontrak sepihak jika terjadi ketidakpatuhan.
Proyek Pasar Induk Pekanbaru dikerjakan oleh PT Agung Rafa Bonai yang memenangi lelang investasi pada tahun 2016 lalu dengan kontrak bangun serah guna (BSG) bangunan selama 30 tahun. Pasar induk dibangun di atas lahan seluas 3,2 hektare dengan nilai pembangunan diperkirakan menelan biaya Rp94 miliar. Terhadap proyek ini, kontrak kerja sama berakhir November 2018. Kemudian, dilakukan penandatangan adendum kontrak agar pengerjaan bisa dilanjutkan dan selesai di 2019.
Batalnya dilakukan pemutusan kontrak setelah perusahaan menyurati DPP menyatakan kesanggupannya melanjutkan pekerjaan. ‘’Saat itu bukan modal mereka yang tidak cukup. Tapi lebih pada masalah di internal manajemennya,’’ ungkap Ingot.(gus/ali)