PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Rapat Anggota KONI Riau 2019 di Hotel Grand Suka Pekanbaru, Sabtu (18/5) membahas berbagai hal seperti persiapan mengikuti Porwil 2019, Kejurnas Pra PON 2019 dan persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X 2021 di Kuansing.
Namun, keterbatasan dana membuat KONI Riau harus betul-betul diminta mengirimkan atlet yang hanya akan dipastikan bisa meraih medali, tidak hanya sekadar lolos saja. Hal tersebut disampaikan Ketua Bidang (Kabid) Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI Riau Mustafa Kamal dalam pemaparannya pada acara rapat anggota KONI Riau dihadiri Pengprov Cabor, utusan 12 KONI kabupaten/kota dan utusan KONI Pusat.
“Bagaimana persiapan kita menuju Porwil. Kita mencoba memantapkan atau membina atlet yang berprestasi. Kemudian akan mencoba mendata lagi atlet yang akan ikut Porwil. Jadi, nanti kita akan berkomunikasi lebih intensif lagi dengan para cabor tentang penetapan-penetapan atlet yang akan ikut Porwil,” ujarnya.
Dijelaskannya, pada audensi KONI Riau dengan Gubernur Riau beberapa waktu lalu. KONI menyampaikan kepada Gubri bahwa KONI tidak akan mengirim “ayam sayur”. Kita tidak mengirim untuk ikut-ikutan. Karena kaitannya dengan keterbatasan dana yang sangat terbatas.
Lanjutnya, sebelum mengikuti Porwil, atlet akan mengikuti Pra PON dengan tempat yang bervariasi. Ditambahkannya, akan melakukan langkah awal dengan memastikan atlet yang akan ikut pada setiap nomor atau perlombaan.
Kabid Bidang Perencanaan Anggaran KONI Riau Masperi dalam pemaparannya menyampaikan KONI Riau mengalami defisit anggaran Rp9,9 miliar. Anggaran yang ada saat ini Rp22 miliar. Sementara anggaran keperluan KONI 2019 sebesar Rp32 miliar.
Unit kerja di antaranya bidang organisasi Rp902 juta, bidang pendidikan, pelatihan dan penataran Rp156 juta, bidang iptek dan litbang Rp157 juta, bidang sarana dan prasarana Rp1,8 miliar, bidang pembinaan prestasi Rp23,9 miliar, bidang pengolahan dan pengumpulan data Rp125 juta, bidang pembinaan hukum dan keolahragaan Rp35 juta, bidang kerja sama dalam dan luar negeri Rp41 juta, bidang media dan humas Rp220 juta, bidang perencanaan dan anggaran Rp70 juta, badan audit internal Rp57 juta, sekretariat Rp4 miliar dan perbendaharaan Rp610 miliar total Rp32,5 miliar anggaran yang diperlukan KONI Riau tahun anggaran 2019.
Sementara kekurangan kebutuhan belanja diperuntukkan pada bidang pembinaan prestasi, bidang sarana dan prasarana dan bidang oraganisasi total Rp9,9 miliar.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar melalui rapat anggota KONI berharap bisa mendapatkan laporan dari berbagai pengurus cabor dan pengurus KONI di kabupaten/kota terhadap bagaimana prestasi maupun pembinaan atlet.
“Di mana ada hal-hal yang menjadi perhatian kita adalah soal akomodasi, berkaitan transportasi, berkaitan dengan konsumsi yang barang kali ini terbatas. Saya minta kepada Ketua Umum KONI Riau agar selesai Idulfitri bisa melakukan peninjauan ke Papua untuk melihat kesiapan berapa hal terkait pelaksaan PON,” ujarnya.(dof)