PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Hampir sebagian besar badan jalan di Kota Pekanbaru mengalami pendangkalan pada drainase hingga anak sungai. Hal ini yang menyebabkan permasalahan banjir di Kota Pekanbaru tak kunjung usai.
Pantauan Riau Pos, Rabu(19/4) di Jalan Riau, Kecamatan Payung Sekaki tampak genangan air sisa banjir yang melanda pada Selasa (18/4) lalu masih menyulitkan pengendara motor dan mobil untuk melintas. Apalagi drainase di sekitar lokasi tak hanya mengalami pendangkalan, tetapi juga tidak terhubung satu sama lainnya, sehingga genangan air malah menyebabkan banyaknya badan jalan yang rusak parah dan menghambat
Salah seorang warga, Yani mengaku saat ini pemerintah harus segera mengambil tindakan cepat agar genangan air tidak terus terjadi di badan jalan dan sejumlah permukiman warga lainnya. Pasalnya, genangan air yang terus terjadi akibat air hujan yang tak dapat mengalir ke saluran air tersebut kerap menyulitkan masyarakat dan pengendara.
"Memang harusnya dilakukan perbaikan kalau perlu dihubungkan antara satu drainase dengan drainase lainnya. Sungai juga harus dipastikan bisa menampung debit air hujan saat mengguyur Kota Pekanbaru. Kita sudah capek setiap kali hujan selalu harus was-was air genangan di badan jalan malah masuk ke dalam permukiman kita," katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh pengendara motor Revan mengaku kesal dengan kondisi badan jalan yang kerap digenangi air banjir. Bahkan sampai membuat kendaraan pengendara motor seperti dirinya mengalami rusak karena air masuk ke dalam mesin motor. "Ini yang buat kesal. Mana banjir terjadi saat puasa motor pun malah rusak karena kemasukan air. Cepatlah diperbaiki semua saluran irigasi di kota ini, sungguh memalukan jika ibu kota provinsi malah terus dilanda banjir selalu,"ucapnya
Sementara itu, Plt Dinas PUPR Kota Pekanbaru Edward Riansyah mengatakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru saat ini tengah menganggarkan pembelian satu ekskavator amfibi dan dua ekskavator mini. Di mana, pembelian dua alat berat itu untuk mendukung operasional PUPR Kota Pekanbaru terutama dalam menanggulangi bencana banjir serta normalisasi anak-anak sungai dan parit. Bahkan, untuk pengadaan alatberat itu, pihaknya telah menganggarkaansebesar Rp5,3 miliar.
"Saat ini kami sudah mulaimelakukan konsultasi dengan yang punya alat. Habis lebaran
kita akan cek modelnya seperti apa. Dan untuk pemesanan itu 1-2 bulan," ujar Edu, sapaan akrabnya, kemarin.
Nantinya lanjut Edu, untuk ekskavator amfibi digunakan untuk normalisasi sungai. Karena memang selama ini Pemko Pekanbaru tidak alat untuk itu. "Provinsi kemarin itukan sudah ada beli, nah kita juga ini ada beli satu untuk amfibi. Karena memang untuk normalisasi sungai tak bisa manual, harus pakai alat. Alat ini memang sangat diperlukan untuk membantu dalam penanganan banjir," ungkapnya.
Sementara untuk ekskavator mini bisa digunakan untuk masuk dalam lingkungan kecil seperti
gorong-gorong. "Harapan kita, dengan adanya alat ini bisa membantu dalam penanganan banjir yang ada di Kota Pekanbaru," katanya.
Di samping normalisasi sungai, pihaknya mengaku Dinas PUPR juga rutin membersihkan drainase di Jalan Arifin Achmad dan jalan-jalan siripnya. Dinas PUPR juga membersihkan anak sungai
Air Hitam di Jalan Paus. Pasalnya, rerumputan sudah mulai tinggi. "Pada 5 Maret lalu, kami juga melakukan pengerukan drainase secara manual di Sungai Sago dan sekitar Jalan Jenderal Sudirman.
Kita berharap dengan adanya pengerukan yang dilakukan ini dapat menanggulangi banjir di Kota Pekanbaru," tegasnya.(ayi)