PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pemko Pekanbaru diminta untuk dapat memperjelas status bagi sekitar 74 guru tidak tetap (GTT) K2 tahun ini. Yaitu pengangkatan mereka sebagai guru aparatur sipil negara (ASN).
Hal ini disampaikan anggota DPRD Kota Pekanbaru Zulkarnain, Senin (19/4). Kejelasan ini perlu mengingat periode wali kota dan wakil wali kota akan berakhir April 2022. Sedangkan pilkada serentak baru akan dilaksanakan 2024. Itu artinya, posisi pemerintahan sementara akan dipimpin oleh penjabat (Pj) yang kewenangannya sangat terbatas. Menurutnya, jika berharap pada tahun 2022, maka nasib para GTT akan tetap menggantung. "Makanya, kami minta tahun ini (2021, red) status GTT K2 harus segera diproses untuk diperjelas oleh Disdik Pekanbaru, " kata Zulkarnain yang juga anggota Komisi III itu.
Penegasan ini disampaikan politisi PPP ini karena Komisi III DPRD Pekanbaru berkomitmen akan terus membantu nasib 74 GTT K2 di Pekanbaru. Dan juga nasib 277 guru bantu (GB) provinsi yang ditugaskan di Pekanbaru.
Perwakilan GTT K2 saat mendatangi Komisi III pekan lalu sangat mengharapkan pengangkatan mereka sebagai pegawai negeri. "Selama ini memang kendala soal anggaran di pemko. Kalau memungkinkan anggaran daerah, bisa sekaligus. Kasihan mereka lama menunggu penantian ini," kata Zulkarnain lagi.
Untuk pengangkatan GTT K2 ini diakui berpengaruh dengan kekuatan anggaran daerah. Dan kondisi anggaran Kota Pekanbaru saat ini masih belum relevan.
"Maka kami mengusulkan, jika tidak bisa semuanya diangkat jadi ASN, maka lakukan langkah prioritas. Ini menunjukkan ada perhatian kepada para guru, dan harus ditunjukan dalam action nyata," tegasnya.
Disinggung mengenai gaji yang belum dibayarkan tiga bulan tahun 2021 ini, baik GTT K2 maupun GB, Zulkarnain meminta agar BPKAD Pekanbaru segera membayarkannya, jika dana transfer dari provinsi sudah ada.
"Ini kan menunggu saja. Kalau sudah ada, tinggal dibayarkan," ujar Zulkarnain.
Soal agenda pemanggilan Disdik Pekanbaru dan BPKAD, Zulkarnain memastikan hal itu akan dilakukan. "Hearing dengan BPKAD dan Disdik pasti kami laksanakan. Fokus mempertanyakan nasib GTT K2. Juga gaji jika belum dibayarkan hingga pekan depan," tutupnya.(gus)